Terima Laporan Warga, DPRD Pekanbaru Bakal Panggil Manajemen Novotel

Terima Laporan Warga, DPRD Pekanbaru Bakal Panggil Manajemen Novotel
Tengku Azwendi Fajri
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri SE mengatakan, bila ada indikasi penggelapan pajak parkir dalam sistem pengelolaan yang disetorkan ke kas daerah, manajemen Hotel Novotel Pekanbaru, terancam dipidana.
 
Penegasan yang disampaikan oleh politisi dari Partai Demokrat itu, menyusul laporan warga yang mengaku kesal dengan kebijakan hotel dimana, biaya untuk satu kali parkir dikenakan Rp5.000 dan denda kehilangan karcis parkir Rp20 ribu.
 
“Saya baru mengetahui ada laporan ini, apalagi ada tarif weekend dengan harga berbeda,” kata Azwendi, kepada riausky.com, saat ditemui di DPRD Kota Pekanbaru, Senin, 1 Agustus 2016.
 
Agar persoalan tersebut tidak menimbulkan kisruh di tengah masyarakat, Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, akan melakukan pemanggilan. Pemanggilan ditujukan untuk manajemen hotel Novotel Pekanbaru dan pengelola parkir Hoffmen sebagai vendor pihak ketiga.
 
“Laporan masyarakat ini kami akan sikapi, kami akan panggil pihak pengelolanya dalam rapat dengar pendapat,” ujarnya.
 
Dijelaskannya lebih jauh, bila nantinya dalam penelusuran tersebut, ada indikasi penggelapan pajak yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) pajak parkir, maka manajemen akan menerima sangsi.
 
“Kalau ada indikasi penggelapan yang disalahgunakan dan tidak sesuai dengan setoran ke pemerintah, artinya ada indikasi penggelapan. Artinya itu pidana, kalau pidana tentu ada sangsi hukumnya,” tegasnya.
 
Artinya kata Azwendi lagi, pajak parkir sebesar 30 persen yang telah ditetapkan dalam Perda, harus sampai ke pemerintah daerah dan masuk dalam kas daerah.
 
“Sepengetahuan saya, untuk PAD parkir masih sangat rendah. Masyarakat bayar dengan harga tinggi, apalagi ada denda dalam kehilangan dan kelalaian pengendara. Dalam peraturan retribusi parkir dan pajak parkir, aturan itu tidak ada ditetapkan,” tutupnya. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index