Dibangun Puluhan Miliar, Waterboom MIlik Pemkab Bengkalis Ini Tinggal Semak Belukar...

Dibangun Puluhan Miliar, Waterboom MIlik Pemkab Bengkalis Ini Tinggal Semak Belukar...
Bangunan waterboom saat baru pertama sekali dibangun beberapa tahun lalu...
BENGKALIS (RIAUSKY.COM)- Dibangun dengan biaya puluhan miliar, Water Boom milik Pemkab Bengkalis di Desa Wonosari dibiarkan bertahun-tahun tanpa dikelola.
 
Kini kondisinya rusak tanpa perawatan, semak belukar juga sudah mulai memeuhi lokasi di sekitar kolam wisata itu.
 
Tidak hanya kolam renang, wahana air lainnya Waterboom yang berada di samping kolam renang juga mengalami nasib serupa. Pagar dan bangunan kini diselubungi semak belukar, beberapa sisi bangunan juga mengalami kerusakan.
 
Banyak yang berharap agar pemerintah daerah menfungsikan kembali dua wahana air itu, agar tidak semakin rusak dan bisa bisa dimanfaatkan masyarakat kembali, baik untuk olahraga maupun untuk bermain bersama keluarga.
 
"Bukan hanya sayang karena sudah begitu banyak anggaran yang terserap untuk dua wahana itu, tapi juga kebutuhan masyarakat untuk berolahraga dan bermain air bersama anak-anak," ujar Suwanda warga Senggro Bengkalis, Jumat, 5 Agustus 2016.
 
Soal siapa yang mengelola atau seperti apa cara pengelolaannya, Pemkab lebih memahami hal itu. Terpenting kata Suwanda, masyarakat hanya beharap dua wahana bermain itu kembali diperbaiki dan difungsikan kembali.
 
"Kalau memang tidak bisa dikelola langsung oleh Pemda mungkin bisa diserahkan kepada pihak ketiga. Terserah bagaimana teknis pengelolaannya, terpenting bagaimana aset puluhan miliar itu tidak dibiarkan membusuk," sebut Suwanda lagi.
 
Harapan senada disampaikan Mega. Warga Bengkalis ini juga berharap Bupati bisa kembali menginstrusikan pihak-pihak terkait untuk memperbaiki kolam renang dan waterboom dan memfungsikan kembali.
 
"Kami dengar katanya kolam renang terjadi kebocoran, padahal pasca diperbiki beberapa tahun lalu kolam renang belum difungsikan, tapisudah bocor kembali. Apapun kondisinya, mohon kembali diperbaiki agar bisa digunakan kembali," pinta Mega.
 
Sebagai daerah kepulauan yang minim sarana bermain untuk anak-anak dan warga pada umumnya, dua wahana air (kolam renang dan weterboom) itu sebagai alternatif utama bagi masyarakat.
 
"Tidak semua kita mampu membawa anak-anak dan keluarga ke Pekanbaru atau kota-kota lainnya yang ada wahana bermain air, jadi kolam renang dan waterboom ini alternatif utama bagi masyarakat yang isi kantongnya cekak," sebut Mega.
 
Diakui, jumlah pengunjung di dua wahana air ini hanya ramai di hari-hari tertentu (hari libur), sehingga keuntungan yang diharapka dari ramainya pengunjung sangat kecil bahkam cenderung merugi, hal tersebut tentunya berpengaruh terhadap  biaya operasional.(R03/rg)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index