Capaian Realisasi PAD Pekanbaru di Bawah 30 Persen

Capaian Realisasi PAD Pekanbaru di Bawah 30 Persen
Azharisman Rozie
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Dinas pendapatan daerah (Dispenda) Pekanbaru mengakui pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih rendah. Hingga Agustus tahun 2016 ini pendapatan dari pajak masih di bawah 30 persen.
 
"Kita optimis pencapaian pendapatan pajak sampai Rp450 miliar sampai Rp500 miliar. Walau memang tidak capai target," kata Kepala Dispenda Pekanbaru Drs Azharisman Rozie, Selasa, 9 Agustus 2016.
 
Dikatakan mantan Kabag Humas Pemko Pekanbaru, hingga sampai awal Agustus ini, Rozie menyebutkan pendapatan dari sektor pajak baru sekitar Rp206 miliar. "Dari target Rp700 miliar, sementara baru Rp206 miliar atau sekitar 26 persen," ungkapnya.
 
Alasan masih rendahnya pencapaian target itu kata Rozie masih ada beberapa sektor unggulan belum berjalan optimal. Seperti PBB tren bayar wajib pajak (WP) pada saat mendekati jatuh tempo September mendatang. 
 
"Makanya kita genjot mendapatkan target melalui dibantu camat dan lurah. Akan ada intensif untuk lurah atau camat, tetapi kalau tidak tercapai akan kita pertimbangkan untuk mutasi," imbuhnya.
 
Saat disebut rendahnya pencapaian ini akibat target yang tinggi, Rozie sebut bukan itu alasannya. "Rp700 miliar tidak terlalu tinggi. Karena saya baru mulai di sini kalau dari awal tahun tercapai," singkatnya.
 
Tidak hanya itu saja, Ia juga menyebut Rp700 miliar tersebut angka yang realistis untuk dicapai Pemko Pekanbaru. Untuk menggenjot PAD Pemko Pekanbaru juga bakal menerapkan sistem online. Yakni pembayaran melalui sistem online. 
 
"Kita sudah membicarakan dengan pihak bank, untuk pembayaran by phone. Karena kantor Dispenda jauh dari wajib Pajak. Ini jadi satu kendala WP malas bayar," katanya.
 
Dari beberapa sumber PAD Pajak, sektor Bea Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Pajak Penerang Jalan (PPJ), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) merupakan primadona untuk pemasukan kas daerah. 
 
Sedangkan pajak hiburan, pajak reklame, atau pajak restoran pendapatan yang diraih tidak besar. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index