HEBAT...Pemuda Banten Ini Masuk 60 Pemimpin Muda Dunia

HEBAT...Pemuda Banten Ini Masuk 60 Pemimpin Muda Dunia
Panji Aziz Pratama
BANTEN (RIAUSKY.COM) - Panji Aziz Pratama, baru saja diwisuda pada 3 Agustus lalu dari Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Bandung. 
 
Di usia yang masih belia, dia berhasil masuk dalam daftar 60 Pemimpin Muda Dunia versi Global Changemakers 2016.
 
Panji terpilih atas dedikasinya membantu anak-anak desa mengakses pendidikan melalui Yayasan Istana Belajar Anak Banten. Dengan yayasan tersebut, Panji bersama para relawan muda lainnya telah membantu 455 anak dari delapan desa di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Banten.
 
Bukan perkara mudah untuk bisa masuk ke dalam daftar tersebut. Panji harus bersaing dengan 4.000 orang dari seluruh dunia. Usai terpilih, Panji menempuh pelatihan bersama 59 kandidat lain di Swiss pada 24-30 Juli lalu.
 
Global Changemaker merupakan salah satu program British Council yang dimulai pada 2007. Program ini mencari anak muda potensial setiap tahun melalui proses seleksi yang ketat.
 
Mereka yang terpilih akan menjalani pelatihan manajemen organisasi dan peningkatan kapasitas diri. Pelatihan tersebut akan menjadi bekal bagi mereka untuk menjadi pemimpin di masa depan.
 
Terpilih Diantara 30 Negara
Untuk tahun ini, para pemimpin muda yang terpilih berasal dari 30 negara di seluruh dunia. Kebanyakan dari mereka merupakan CEO dan pendiri gerakan kepemudaan dan organisasi non-profit yang bergerak di pelbagai bidang.
 
Beberapa bidang tersebut seperti pendidikan, hak asasi manusia, pangan yang berkelanjutan, hak perempuan, perubahan iklim, sumber daya, imigrasi dan pengungsi, serta wirausaha sosial.
 
Di Swiss, Panji bersama 10 pemimpin muda lainnya tergabung dalam kelompok yang memiliki fokus pada isu pendidikan. Anggota kelompok itu berasal dari Indonesia, Malawi, Amerika, Myanmar, Australia, Italia, Sri Lanka, Inggris, Rusia, Brazil, dan Kenya.
 
Gerakan yang Membuatnya Mendunia
Mereka menciptakan gerakan global yang berfokus pada isu pendidikan melalui projek 'open source for social change', yang mempertemukan guru, anak muda, dan profesional pendidikan dari seluruh dunia. Ide tersebut disambut baik oleh para panelis yang berasal dari sejumlah NGO seperti WWF, British Council, Changemakers, Metanet, Euforia, dan Oikos.
 
"Atas nama wakil anak muda Indonesia dan almamater Universitas Padjadjaran, saya membawa gerakan Istana Belajar Anak Banten (Isbanban) untuk ciptakan pendidikan yang lebih baik di pelosok desa," kata Panji.
 
"Harapannya gerakan ini akan tersebar luas ke seluruh Indonesia agar kebermanfaatannya dapat juga dirasakan oleh anak-anak lainnya," lanjut dia.
 
"Berkuliah di Jurusan Kesejahteraan Sosial menjadi modal saya dalam mengembangkan pelbagai gerakan yang saya bangun bersama tim. Saya selalu percaya bahwa anak muda menawarkan sebuah solusi melalui aksi untuk negeri," ucap dia. (R02/DRM)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index