Sosialisasi Fire Aware Commmunities

Siswa Kuansing: Papa dan Mama Jangan Bakar Sampah Lagi, Ya...

Siswa Kuansing: Papa dan Mama Jangan Bakar Sampah Lagi, Ya...
Siswa SDN 002 Koto Baru, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuansing berfoto bersama dengan manajemen RAPP seusai sosialisasi masyarakat siaga api atau Fire Aware Community, Senin (15/8)
TALUKKUANTAN (RIAUSKY.COM) - Siswa kelas 5 SDN 002 Koto Baru, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Aldi Kurniawan Saputra (11) berharap agar kedua orang tuanya tidak membakar sampah lagi. 
 
Karena membakar sampah dapat menyebabkan kebakaran, baik kebun maupun rumah.
 
Pesan tersebut ditulisnya pada pohon ide dan harapan dala kegiatan sosialisasi Fire Aware Community (FAC) atau Masyarakat Siaga Api yang diadakan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di sekolahnya.
 
"Saya senang RAPP datang ke sekolah. Saya jadi mengerti tentang bahaya kebakaran dan kita jangan membakar lahan, hutan dan juga sampah. Karena  sampah non organik bisa dibuat kerajinan tangan, seperti bunga dan pot. Jadi saya tulis di pohon ide dan harapan papa dan mama jangan bakar sampah lagi,ya," kata Aldi, Senin (15/8).
 
Kepala Sekolah SDN 002 Koto Baru Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuansing, Ediwanto SPd menuturkan pengenalan bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karlahut) sejak dini merupakan langkah penting yang harus dilakukan. Sebab, kedepannya para siswa dapat mengerti apa saja bahaya karhutla.
 
"Kami apresiasi kepada tim sosialisasi FAC yang telah mengadakan sosialisasi mengenai bahaya karhutla sejak dini. Sebab tahun 2015 lalu, Provinsi Riau dilanda kabut asap yang tebal sehingga kami susah bernapas walaupun telah menggunakan masker," terangnya.
 
Manajer Free Fire Village Program (Desa Bebas Api-red) RAPP,  Sailal Arimi mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari Program Desa Bebas Api dimana FAC ini memberikan edukasi sejak dini ke siswa sekolah apa saja dampak karhutla, seperti  kabut asap yang berarti mengakibatkan gangguan kesehatan kepada manusia. 
 
"Terutama anak-anak usia sekolah karena mereka sangat rentan dengan kabut asap. Pola sosialisasi sendiri kami lakukan melalui video lingkungan agar terlihat menarik dan diserap dengan cepat oleh mereka," terangnya.
 
Setelah sosialisasi ini, lanjut Sailal, para siswa akan membuat karya tentang lingkungan, baik tulisan atau poster. Dan pemenangnya akan diangkat menjadi duta lingkungan di kecamatannya.
 
"Kami berharap adanya kolaborasi seluruh pihak, pemerintah,TNI/POLRI,  sekolah termasuk anak anak. Dan kedepannya tidak terjadi lagi karhutla. Ini  untuk masa depan anak-anak penerus bangsa kita," harapnya.
 
Kegiatan tersebut, kata Sailal, diadakan pada 50 sekolah dasar di 50 desa dalam lima kabupaten, seperti Kabupaten Pelalawan, Siak, Kuansing, Kampar dan Kepulauan Meranti. 
 
"Pelaksanaan kegiatan sosialisasi FAC ke sekolah dasar ini dimulai dari Bulan Agustus hingga November 2016," tutupnya. (RLS)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index