5 Tahun Gedung LAM Pekanbaru Dibiarkan Terbengkalai, Pengurus Minta Pemko Peduli

5 Tahun Gedung LAM Pekanbaru Dibiarkan Terbengkalai, Pengurus Minta Pemko Peduli
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Kondisi gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Senapelan semakin tidak terawat, Kamis, 18 Agustus 2016.
 
Sekretaris Dewan Pengurus Harian (DPH) DPH LAM Pekanbaru Afrizal Usman menyesalkan atas nasib gedung tersebut. 
 
"Sejak Selesai dibangun, sudah 5 tahun dibiarkan kondisinya begitu. Rusak sana sini, mesin pompa hilang, plafon rusak, bahkan listrik diputuskan PLN karena terhutang Rp 30 juta," katanya.
 
Pemko tidak serius memberikan gedung tersebut kepada LAM Pekanbaru. Buktinya gedung megah yang menelan APBD yang diperkirakan Rp 18 miliar itu dibiar rusak. 
 
"Kalau tidak salah saya memang ada satu orang pemuda disekitar situ. Dibayar untuk jaga-jaga. Tetapi kalau sendiri ya begitu, kondisi gedung bisa lihat sendiri, miris kita. Padahal kalau tidak salah pengerjaannya tiga tahun habis Rp 18 miliar," katanya.
 
Disebutkan Afrizal, Pihak LAM sebenarnya sempat mendapat angin segar ketika Pemko yang diwakili BPKAD, Dinas Cipta Karya melakukan rapat terkait Penyerahan gedung megah tersebut kepada LAM Pekanbaru bersama DPRD. Namun belakangan tindak lanjutnya tidak terlihat. 
 
"Kita belum pernah berkantor di situ, biasanya nyewa. Padahal janjinya kita paling lama pada akhir April 2016. Tapi sampai sekarang, belum ada kabar," sebutnya.
 
Afrizal berharap Pemko Pekanbaru bisa menyerahkan Gedung LAM tersebut secepatnya. Sehingga tidak akan menjadi lapuk, apalagi terbengkalai sebab tidak ada difungsikan. 
 
"Tetapi kita tidak bisa memaksa. Tetapi intinya perbaiki dulu gedung itu, baru serahkan ke LAM Pekanbaru. Apalagi kita LAM Perdanya sudah disahkan oleh DPRD," sebutnya.
 
Sebagai informasi, pembangunan Gedung LAM sudah dilaksanakan sejak masa Walikota Herman Abdullah. Namun belakangan setelah gedung selesai, namun tidak juga bisa difungsikan Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru. Penyebabnya Pemko masih ada piutang senilai Rp 1,8 miliar kepada Pihak kontraktor. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index