TERNYATA...90 Persen Perambah TNTN dari Sumut dan Jawa

TERNYATA...90 Persen Perambah TNTN dari Sumut dan Jawa
Kawasan TNTN yang dibabat
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - 90 persen perambah hutan dan pembakar hutan di Taman Nasional Teso Nelo (TNTN) adalah masyarakat pendatang berasal dari Sumatera Utara kemudian pendatang dari Jawa. 
 
Menurutnya, akibat perambahan itu, luasan TNTN yang awalnya mencapai 81 ribu lebih kini hanya bersisa 22 ribu hektar saja.
 
Demikian hasil paparan Kepala Balai TNTN yang baru bertugas enam bulan, Darmanto saat rapat evaluasi di Posko Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (19/8/16). 
 
Hadir pada kesempatan Danrem 031/WB, Sekdaprov Riau Ahmad Hijazi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger, serta beberapa perwakilan instansi terkait lainnya seperti Badan Metreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta tiga instansi pemerintahan pemerintah provinsi seperti Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan dan Badan Lingkungan Hidup (BLH).
 
Dijelaskannya juga, 58 ribu hektar di kawasan TNTN sudah dirambah dengan rincian 28 ribu sudah disulap menjadi areal perkebunan sawit, 30 ribu menjadi semak blukar.
 
Permasalahan ini menurut Darmanto tentunya sangat ironis jika dilihat dari harapan pemerintah pusat melalui rekomendasi Gubernur Riau menjadikannya menjadi Taman nasional pada awalnya. Pelestarian ragam hayati termasuk adanya dua kantong gajah didalamnya.
 
Darmanto bahkan menyatakan persentase kerusakan akibat perambahan dan pembakaran hutan di TNTN sangat mungkin terus menyusut, jika seluruh stake holder tidak berpadu menanganinya.
 
"Karena saya baru saya ingin meminta arahan dari pak Danrem langkah apa yang kami lakukan dalam menghadapi para perambah dan pembakar hutan tersebut. (R06)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index