Pakai Agrobost, Produksi Sawit Anda Bisa Meningkat hingga 50 Persen

Pakai Agrobost, Produksi Sawit Anda Bisa Meningkat hingga 50 Persen
Adji Ridi Prasetya petani kelapa sawit di Inhil, salah seorang pengguna Agrobost
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pupuk Hayati Agrobost telah terbukti dan teruji akan dapat meningkatkan hasil produksi sawit hingga 50 persen asal aplikasi di lapangan dilakukan secara tepat dan benar. Bagaimana kah aplikasi Agrobost yang benar tersebut?
 
Sakri Edi, petani Desa Marga Mulya Kecamatan Pasir Pangaraian Kabupaten Rokan Hulu, menceritakan, untuk tanaman keras, seperti sawit, hasil aplikasi Agrobost baru terlihat setelah dua kali pemberian pupuk atau dalam rentang waktu 4-6 bulan. 
 
"Umur Sawit nggak berpengaruh, tetapi untuk batang pohon yang lebih tinggi atau umur 15 tahun ke atas, selain Agrobost, masih diperlukan penambahan pupuk kimia sebanyak 25 persen," katanya.
 
Misalkan, aplikasi pertama dilakukan awal Januari, maka aplikasi kedua dilakukan awal Mei dan hasil baru akan terlihat di sekitaran Mei-Juni. Sementara untuk tanaman yang mau memasuki masa trek, maka sebaiknya Agrobost diaplikasikan 4-5 bulan sebelum masa trek.
 
"Tanaman sawit yang telah diaplikasikan Agrobost biasanya bertambah jumlah tandannya, tapi bila jumlah tandan tidak terlalu meningkat signifikan, maka perubahan dapat terlihat pada ukuran buah yang akan mengalami peningkatan antara 25-50 persen," papar Edi.
 
Adapun cara aplikasi Agrobost pada sawit adalah, campurkan 1 tutup botol Agrobost dengan 2 liter air. Sebelumnya petani harus membuat lobang empat arah mata angin dengan jarak 1-1,5 meter dari pangkal batang sawit. Lalu larutan Agrobost yang tadi telah didiamkan 10-15 menit usai dicampur dengan air, dimasukkan ke dalam lubang tadi kurang lebih 1/2 liter atau sampai meresap ke dalam tanah.
 
"Pemberian Agrobost ke tanaman sawit sebaiknya jangan disiram ke pangkal batang dan jumlah air harus 2 liter per 1 tutup botol, di mana semakin banyak jumlah air maka akan semakin bagus untuk memaksimalkan penyiraman ke dalam lubang," paparnya. 
 
Untuk 1 hektare luas lahan dengan 120-125 batang sawit, diperlukan 3 liter Agrobost. 
 
"Minimal 5 hari setelah pemberian Agrobost, baru petani bisa menaburkan pupuk kimia yang dosisnya dikurangi dari 8-9 kilo per batang per tahun, hanya menjadi 1 kilo per batang per satu kali aplikasi," paparnya.
 
Bagaimana bila kondisi tanah asam? Edi mengemukakan, 15 hari hingga satu bulan sebelum Agrobost diaplikasikan, petani dapat menabur kapur atau dolomit atau menyiramkan Humagold untuk menetralisir ph Tanah. 
 
"Air yang digunakan untuk Agrobost usahakan jangan air hujan karena air hujan mengandung asam sulfat yang tidak baik untuk pertumbuhan bakteri Agrobost. Gunakanlah air sumut atau air parit," ucapnya.
 
Dan perlu diingat, pemakaian pupuk hayati Agrobost dijamin tidak akan menimbulkan masak buah serentak sehingga kebutuhan petani sawit dapat terpenuhi setiap bulannya. Bagaimana dengan tanaman semusim? Dilanjutkan Edi, Agrobost pada tanaman semusim akan lebih cepat terlihat hasilnya daripada tanaman keras. 
 
"Lebih kurang 15-20 hari pertumbuhan tanaman semusim sudah luar biasa. Bahkan tanaman padi sawah dalam satu bulan setelah aplikasi, sudah terlihat perbedaannya," tutur Edi. Ingin mendapatkan Agrobost? hubungi 0823 1928 3709. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index