PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru merencanakan untuk merevitalisasi trayek keberadaan angkotan kota di Pekanbaru.
Namun wacana Pemko ini juga diiringi dengan memperhatikan nasib sopir angkot kedepannya.
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pekanbaru diminta untuk memprioritaskan sopir angkotan menjadi sopir bus Trans Metro Pekanbaru (TMP).
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Pekanbaru, Dedi Gusriadi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa keberadaan sopir angkot di Pekanbaru harus tetap menjadi prioritas jika akhirnya angkotan umum perkotaan dipindahkan jalur trayeknya.
"Kalau mereka mau, tentu para sopir harus menjadi yang prioritas. Kalau tidak mau tetap dipekerjakan, tetapi menjadi sopir feeder (layanan angkutan pengumpan_red)," kata Dedi, Jum'at, 26 Agustus 2016.
Disebutkan Dedi, untuk mengalihkan jalur trayek angkotan feeder, Dishub Pekanbaru diminta untuk terlebih dahulu melakukan kajian agar Pemko Pekanbaru tidak terus menerus memberikan subsidi.
"Makanya untuk teknisnya, Dishub Pekanbaru lah yang tahu. Tapi yang jelas apa Pemko Pekanbaru berani mensubsidi. Inilah yang harus di kordinasikan dengan organda dan para sopir angkot," ungkap Dedi yang juga Plh Kepala Bappeda.
Sebagai mantan Kepala Dishub Pekanbaru, Ia berharap para sopir bus TMP yang bakal direkrut salah satunya ada dari kaum hawa. Hal ini berkaca dari beberapa daerah lainnya seperti Jakarta, Surabaya dan Bali.
Untuk saat ini, Dedi yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas PU Kota Pekanbaru, saat ini baru 20 unit bus TMP yang beroperasi di Pekanbaru. Sementara masih ada 50 unit bus TMP hibah dari Kementrian Perhubungan yang masih belum dijalankan.
"Kita sangat berharap untuk perekrutan sopir bus TMP yang akan mengisi 50 unit bus hibah dari Kementrian bisa dilakukan pada tahun 2017 mendatang," tutupnya. (R05)
Listrik Indonesia
.jpeg)
