Waduh...Pengoperasian PLTU Tenayan Raya Kembali Tertunda

Waduh...Pengoperasian PLTU Tenayan Raya Kembali Tertunda
Dr Firdaus ST MT
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pengoprasian PLTU Tenayan dengan daya 2x110 MW masih menunggu dilakukannya uji Sertifikasi Layak Operasi (SLO) yang dijadwalkan baru berlangsung September. 
 
Krisis listrik di Pekanbaru agaknya akan teratasi dengan pengoprasian yang rencananya dulu akan beroperasi bulan ini.
 
Untuk memuluskan berbagai persiapan tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru menyatakan kesiapannya untuk mendukung.Walikota Pekanbaru, Dr H Firdaus ST MT sudah membentuk Tim Percepatan Penyediaan Listrik dan Gas Kota Pekanbaru.
 
"Prinsipnya kita siap membantu apa yang menjadi kebutuhan PLN. Tapi apa yang menjadi kebutuhannya, kita akan dengarkan dulu," ujar Walikota, pada Senin (29/8/2016)
 
Terkait kebutuhan gardu yang saat ini baru ada sembilan, dan akan ditambah dua lagi, walikota juga menyatakan kesiapannya memfasilitasi.
 
"Kita prinsipnya siap memfasilitasi, termasuk membantu kebutuhan PLN dalam membangun Gardu Induk sebagai salah satu solusi dari kekurangan daya pada saat beban puncak yang berakibat rendahnya pelayanan PLN terhadap masyarakat (mati lampu)," beber Walikota.
 
Di antara bentuk bantuan yang kemungkinan bisa difasilitasi adalah penyediaan lahan pembangunan Gardu Induk, sebagaimana pembicaraan 3 tahun lalu.
 
Hal ini juga sempat dibicarakan saat pertemuan Menteri BUMN, kala dijabat Dahlan Iskan tahun 2014 lalu dengan Gubernur dan Walikota tentang Pembangunan Tol Transmisi Sumatra.
 
Turut dibahas didalamnya soal gardu induk yang mengajak pemerintah daerah ikut dalam penyertaan modal dengan PLN.
 
"Kita pemerintah kota siap bekerjasama untuk penyertaan modal, lahan, perizinan baik dalam gardu induk maupun tol transmisi Sumatera," kata Firdaus.
 
Tapi secara teknis perlu dibahas lebih lanjut. "Kita ingin dengar seperti apa teknis. Tapi prinsipnya kita siap suport," tambahnya.
 
Walikota juga menyampaikan, sambil menunggu kondisi listrik stabil, masyarakat, baik rumah tangga dan industri diimbau untuk menghemat pemakaian listrik pada waktu beban puncak 18.00-22.00 WIB. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index