Agustus 2016, Riau Alami Inflasi 0,13 Persen

Agustus 2016, Riau Alami Inflasi 0,13 Persen
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Agustus 2016 terjadi Inflasi sebesar 0,13 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,36 pada Juli 2016, menjadi 124,52 pada Agustus 2016.
 
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis statistik BPS Riau , Joni Kasmuri SST SE ME, didampingi Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Riau, Ir Tri Wahyu Joko Pratomo  menjelaskan, Inflasi di Provinsi Riau yang terjadi pada Agustus 2016 ini dikarenakan adanya IHK pada semua kelompok pengeluaran, dengan Inflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,69 persen, dengan andil sebesar 0,16 persen.
 
"Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah beras, cabai merah, ikan serai, kentang, telur ayam ras, bayam, minyak goreng, cabai rawit, kangkung, daging sapi, ikan tongkol dan sebagainya," jelas Joni, Kamis (1/9), dikantornya.
 
Dia menambahkan, kelompok lainnya yang menjadi penyebab inflasi Agustus ini adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,36 persen dengan andil sebesar 0,08 persen, kelompok sandang sebesar 0,24 persen dengan andil 0,01 persen.
 
Lalu pada kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, dengan andil 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,05 persen, dengan andil sebesar 0,004 persen.
 
"Sedangkan pada Dua kelompok lainnya mengalami penurunan yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,74 persen dengan andil deflasi sebesar 0,13 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,02 persen, dengan andil deflasi 0,004 persen," urainya.
 
Lebih lanjut dikatakannya, dari 23 Kota di Sumatera yang menghitung IHK, 15 Kota mengalami Inflasi. Yang tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen, diikuti Kota Padang sebesar 0,84 persen dan Medan sebesar 0,82 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Dumai sebesar 0,05 persen.
 
Deflasi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,58 persen, dan Padang Sidempuan sebesar 0,41 persen.Dari 10 Ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Padang, Medan, dan Bengkulu.
 
"Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut, Tembilahan berada di urutan ke 11, Pekanbaru urutan ke 12, dan Dumai urutan 15," ungkapnya. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index