Soal Foto-foto Perwira Polisi Kongkow dengan Pengu

Jendral Tito Karnavian Dilaporkan Sudah Telpon Kapolda Riau, Ini Penjelasannya...

Jendral Tito Karnavian Dilaporkan Sudah Telpon Kapolda Riau, Ini Penjelasannya...
Suasana penjelasan kapolda Riau terkait isu miring kongkow perwira polisi di Mapolda Riau dengan pengusaha sawit yang lahannya terbakar. Foto: Riau pos
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Foto-foto sejumlah perwira polisi di jajaran Polda Riau dengan petinggi sebuah perusahaan sawit yang diduga sedang kongko-kongko memantik kehebohan di dunia maya. 
 
Pemicu foto-foto tersebut menjadi viral, karena dikaitkan dengan posisi perusahaan, PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL), yang diduga kebunnya ikut terbakar di Rokan Hulu (Rohul). 
 
Polda Riau pun sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus kebakaran lahan tersebut. Tak heran, sebagian elemen masyarakat mempertanyakan sikap Polda Riau terkait penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
 
Dalam foto itu, terlihat Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Toni Hermawan, Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Rifai Sinambela, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Surawan dan beberapa perwira lainnya. Diduga pertemuan terjadi di sebuah hotel di Pekanbaru.
 
Kehebohan ini pun akhirnya sampai ke telinga orang nomor satu di korps Bhayangkara. Bahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian langsung menelepon Kapolda Riau untuk melakukan klarifikasi.
 
‘’Iya, sudah menanyakan itu sama Pak Kapolda. Dan itu tidak benar,’’ ujarnya dalam pertemuan dengan Jawa Pos Group (JPG) di Gedung Graha Pena Surabaya, Jumat, 2 September 2016 seperti dilansir dari riaupos.
 
Kapolri mengatakan, pertemuan beberapa perwira Polda Riau itu tidaklah disengaja. Saat itu mereka bertemu dengan rekannya dari Mabes melakukan evaluasi soal kejadian di Meranti. Saat itu datang serombongan pengusaha, mulai dari pengusaha hotel dan pihak yang dituding pengusaha sawit dari PT APSL. ‘’Mereka minta foto bersama,’’ ujarnya.
 
Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto juga langsung merespons setelah foto-foto tersebut beredar di jagad internet kemarin. Didampingi Kombes Pol Surawan, Kombes Pol Toni Hermawan dan Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Kapolda meminta publik tidak terburu-buru berpandangan negatif.
 
“Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan, jika tidak tahu jalan ceritanya. Ini dampaknya tidak baik terhadap institusi,” sebut Supriyanto dalam jumpa pers di Polda Riau, Jumat.
 
Pertemuan itu, kata Kapolda, terjadi karena ada tim dari Paminal Mabes Polri menginap di hotel tersebut. Lalu kemudian beberapa orang perwira menengah Polda Riau datang ke sana dan mengajak tim Mabes duduk di lounge sebuah hotel berbintang di Pekanbaru. Pada saat bersamaan, ada jajaran pimpinan hotel duduk bersama yang diduga petinggi APSL tersebut. Lalu mereka memanggil dan meminta berfoto.
 
“Kan tidak ada kesengajaan untuk bertemu dengan pihak perusahaan. Polisi itu setiap iven atau apa, itu banyak yang minta foto. Kan nggak enak kan (kalau ditolak, red),” beber Kapolda.
 
Sementara Kombes Surawan menjelaskan, pada saat itu dirinya sedang koordinasi dengan tim Propam Mabes Polri terkait penindakan terhadap anggota untuk kasus Meranti. “Karena ada ranah pelanggaran pidana umumnya, makanya penindakannya di kami. Jadi tidak benar jika kami sengaja bertemu dengan pihak perusahaan,” elak Surawan.
 
Kapolda juga menegasakan, jika benar ada pelanggaran dalam kejadian itu, dirinya tidak segan-segan menindak anggotanya. Sejauh jika pelanggaran itu memiliki bukti-bukti yang kuat.
 
“Kami sudah koordinasi dengan Propam Mabes terkait ini. Kami nggak mau diuber-uber karena persoalan ini. Pekerjaan kami banyak. Termasuk memburu para pembakar lahan,” tegasnya.
 
Sementara itu Kabid Propam Polda Riau AKBP Pitoyo Agung ditemui di tempat yang sama membenarkan bahwa dia telah melakukan pengumpulan barang bukti dan keterangan (Pulbaket) terkait beredarnya foto tersebut. 
 
Tiga Kombes Polda Riau yang ada dalam foto tersebut juga telah diminta keterangan.
“Sedang kami dalami. Ketiganya juga sudah kami mintai klarifikasi dan belum dapat disimpulkan,” tegasnya.
 
Sementara Kadiv Propam Polri Irjen M Iriawan Mabes Polri mengatakan akan memanggil perwira Polda Riau tersebut. Iriawan berdalih belum mengetahui apakah pertemuan yang dilakukan perwira Polda Riau itu dengan bos salah satu perusahaan kelapa sawit. Hal itu akan diketahui setelah pemeriksaan. “Tapi yang jelas, ada atau tidak (bos kelapa sawit, red), saya pasti akan periksa mereka. Kami akan dalami semua. Kami akan panggil ke Jakarta semuanya,” ujar Iriawan saat dikonfirmasi.
 
Lukai Hati Masyarakat Riau
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (Unri) bersama Wahana Lingkungan Hidup, Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, Lembaga Bantuan Hukum Pekanbaru, Riau Riset Center, dan Pakar Lingkungan Hidup Dr Elvriadi sangat menyayangkan aksi kongko-kongko tersebut.
 
“Foto tersebut jelas saja telah melukai enam juta rakyat Riau korban asap. Khususnya 300 KK di Rohul dan Rohil yang harus mengungsi karena asap dari kebakaran yang terjadi di lahan PT APSL. Kami merasa kongko-kongko yang dilakukan Polda Riau ini untuk mengamankan posisi perusahaan terkait permasalahan Karhutla Riau. Ini jelas melukai rakyat Riau,” kata Presiden Mahasiswa BEM Unri Abdul Khair kepada Riau Pos, Jumat (2/9).
 
Dengan mencuatnya foto tersebut, dirinya mengatasnamakan BEM Unri menuntut Presiden Jokowi segera bentuk tim independen menyelidiki penerbitan SP3 15 perusahaan pembakar hutan dan lahan di Riau.
 
“Kapolri segera copot aparat Polda yang terlihat difoto yang sedang kongko–kongko bersama bos PT APSL,” ungkapnya.
 
Di bagian lain, anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mendukung upaya Divisi Propram melakukan pendalaman. “Polda-nya kan sudah mengklarifikasi. Boleh saja internal menidaklanjuti walau sudah kasih keterangan. Harus dijelaskan ke publik. Jadi kalau Propam mau selidiki bagus, agar publik tidak menaruh curiga,” kata Masinton di Jakarta.(R01/rpg)
 

Listrik Indonesia

#Polisi di Riau

Index

Berita Lainnya

Index