8 Objek Wisata Ini Wajib Dikunjungi Saat Anda Berkunjung ke Siak, Ini Dia...

8 Objek Wisata Ini Wajib Dikunjungi Saat Anda Berkunjung ke Siak, Ini Dia...
Istana Siak.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Bila anda ingin menyaksikan lebih dekat entitas budaya dan kebesaran kerajaan melayu, Siak, maka, berkunjung ke kabupaten Siak adalah salah satu pilihan yang tepat yang bisa anda lakukan.
 
Namun, Siak kini, sudah berkembang. Potensi-potensi kawasan bersejarah yang tertata dan terpelihara membuat banyak mata ingin tahu tentang apa-apa yang ada di Siak.
 
Tak sekedar berkunjung ke Istana Raja Siak yang tersohor, lengkap dengan berbagai atribut kebesaran kerajaan, anda kini bisa menikmati banyak destinasi yang bisa menggambarkan tentang bagaimana majunya kerajan Siak di masa itu, sembari menikmati alam dan keasrian kotanya yang bersahaja. 
 
Kabupaten Siak berada sekitar 94 km dari kota Pekanbaru. Bisa ditempuh dengan menggunakan mobil atau motor dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Jangan khawatir dengan medannya, karena cukup bagus.
 
Apalagi jika sudah masuk ke dalam kawasan Siak, jalanannya mulus banget tentunya. Bisa melintasi jalan lintas Maredan, bisa juga melalui jalur Perawang. Tergantung dari mana arah kedatangan dan tujuannya. 
 
Apa saja objek wisata yang ada di Siak? berikut penelusuran kami terkait  8 objek wisata yang wajib dan bisa dikunjungi ketika anda datang ke Siak Sri Indrapura. 
 
1.  Istana Siak
 
 
Istana Siak, salah satu  cagar budaya yang menjadi kekhususan Kabupaten Siak.
 
Istana Siak pastinya menjadi objek wisata pertama yang wajib dikunjungi jika berlibur ke Siak Sri Indrapura. Di dalam istana ini, kita bisa melihat kemegahan kerajaan Siak Sri Indrapura pada masanya. Kita juga bisa mendengar langsung cerita sejarah kerajaan Siak termasuk silsilah sultan-sultannya yang masih berkaitan dengan kesultanan Malaysia.
 
Istana ini beroperasi setiap hari Senin sampai Minggu, mulai dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Khusus hari Jum’at, istana ini tutup sementara mulai pukul 11 siang, dan akan buka kembali mulai pukul 2 siang. Harga tiket masuknya cukup murah, berkisar Rp3.000 untuk wisatawan domestik dan Rp10.000 untuk wisatawan mancanegara.
 
 
 
2.  Masjid Syahabuddin
 
 
Masjid Syahabuddin Siak.
 
Masjid ini letaknya dekat sekali dengan Istana Siak. Hanya berjarak beberapa ratus meter saja. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Siak. Didirikan pada tahun 1926 di era Sultan al-Said al-Kasyim Abdul Jalil Saifuddin.
 
Jika sedang jalan-jalan di Siak, sempatkan mampir ke masjid ini untuk beribadah. Interior di dalamnya cakep banget. Didominasi warna putih dan hijau dengan lampu gantung yang berada di tengah ruangan menambah keindahan interior masjid ini.
 
Di dalam pekarangan masjid juga terdapat makam Sultan Syarif Kasim II yang merupakan sultan siak terakhir di kerajaan Siak.
 
 
3.  Balai Kerapatan Adat
 
Balai Kerapatan Adat di Kota Siak. 
 
Balai Kerapatan Adat dibangun sekitar tahun 1888 atau tepatnya satu tahun sebelum Istana Siak dibangun. Di masa kerajaan, bangunan ini digunakan sebagai tempat berkumpulnya Sultan dan para staf untuk mendiskusikan hal-hal penting yang berkaitan dengan pemerintahan. Selain itu, dulu bangunan ini juga digunakan sebagai tempat persidangan.
 
Pintu utama Balai Kerapatan Adat ini adalah yang menghadap ke sungai. Karena dulu transportasi utama di Siak adalah kapal-kapal kecil yang melintas di sungai siak. Nah, jika persidangan sedang berlangsung, tersangka yang akan disidang naik ke ruang persidangan yang berada di lantai 2 melalui tangga utama, sedangkan keluarga yang mengantar berkumpul di sisi kanan dan kiri bangunan.
 
Untuk mengetahui apakah tersangka diputuskan bersalah atau tidak, pihak keluarga cukup menunggu di sisi tangga. Ada dua buah tangga yang terletak di sisi kanan dan kiri. Satunya tangga yang terbuat dari kayu dan satu lagi tangga dari besi. Jika putusannya tidak bersalah, maka tersangka turun dari tangga besi. Sebaliknya, jika bersalah maka tersangka turun dari tangga kayu dan langsung menuju penjara yang dulu terletak di sisi kiri gedung.
 
Saat ini Balai Kerapatan Adat ini digunakan sebagai museum. Kita bisa melihat beberapa peninggalan kerajaan di balai ini. Jangan lupa naik ke lantai 2 karena kita juga bisa melihat langsung diorama ruangan tempat berkumpulnya sultan dan ruangan-ruangan yang dulu dipergunakan sebagai tempat persidangan. Tempat berkumpulnya Sultan dan staf istana.
 
 
4. Klenteng Hock Siu Kiong & Bangunan Merah
 
Kawasan Pecinan di Kota Siak. 
 
Klenteng ini adalah salah satu klenteng tertua yang ada di Siak. Usianya 140 tahun. Klenteng ini terletak di kawasan pecinan atau juga dikenal dengan kawasan bangunan merah Siak Sri Indrapura. Kenapa disebut kawasan bangunan merah? Karena semua bangunan di kawasan ini memang dicat dengan warna merah!
 
Seluruh kawasan di Siak termasuk kawasan bangunan merah ini, bisa dibilang rapi dan bersih. Benar-benar tidak ada terlihat sampah sedikit pun. Jadi kita pun nyaman saat menyusuri kawasan ini. Oh ya, mayoritas penduduk yang tinggal di kawasan ini adalah etnis Tionghoa. Di momen-momen tertentu di malam hari, kita juga bisa menikmati lampion yang terpasang cantik di kawasan ini. Terutama saat perayaan imlek.
 
 
5.  Kolam Hijau, Makam Raja Kecik & Makam Sultan Siak II
 
Kolam hijau 
 
Sebagai tempat yang menyimpan cerita sejarah salah satu kerajaan terkaya di Indonesia, Siak pastinya banyak memiliki wisata sejarah. Salah satunya adalah kolam hijau ini. Konon dulunya kolam ini digunakan oleh pihak istana untuk membersihkan senjata-senjata usai perang. Waktu yang tepat untuk mengunjungi kolam hijau ini adalah saat musim hujan. Karena jika datang di musim kemarau, kemungkinan besar akan melihat kolam ini kering kerontang.
 
Tidak jauh dari lokasi kolam hijau ini, terletak pula makam Raja Kecik yang dulu mendirikan kerajaan Siak di Buantan. Di dalam kompleks makam ini, pengunjung juga bisa membaca sejarah kerajaan Siak dari buku yang disediakan di sana.
 
Selain makam Raja Kecik, makam Sultan Siak II atau yang dikenal dengan Tengku Buwang Asmara juga menjadi salah satu objek wisata sejarah yang wajib dikunjungi jika sedang berlibur di Siak Sri Indrapura.
 
 
 
6.  Sunset di Pinggir Sungai
 
Suasana mata hari terbenam di tepian Sungai Siak.
 
Menjelang senja, sempatkan diri untuk duduk-duduk di pinggir sungai sambil menikmati pemandangan matahari terbenam dengan latar belakang jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Jangan lupa untuk memesan air kelapa muda agar suasana senja di Siak terasa semakin menyenangkan.
 
 
7.  Air Mancur Zapin Menari
 
 
Air Mancur yang berada di Taman Tengku Mahratu, persis di tepian Sungai Siak. Tepatnya di Jalan Sultan Ismail, tak jauh dari Istana Siak. 
 
Malam hari, sebelum beristirahat di hotel atau memutuskan pulang ke Pekanbaru, sempatkan mampir ke Taman Tengku Mahratu yang terletak persis di depan istana Siak. Setiap hari Sabtu dan Minggu, tepat pukul 21.00-21.30 wib, air mancur yang ada di taman ini akan ‘menari’ dengan irama musik melayu. Salah satu yang saya familiar adalah aransemen Satellite Zapin dari musisi lokal favorite saya, Riau Rhythm.
 
Air mancur ini diberi nama Air Mancur Zapin Menari. Air mancurnya indah sekali. Tidak kalah deh dengan yang pernah saya lihat saat berlibur ke Kuala Lumpur akhir tahun lalu.
 
 
8. Danau Zamrud
 
 
Danau Zamrud yang eksotis dan kaya dengan keanekaragaman hayati.
 
Danau Zamrud adalah salah satu bentang alam yang memperkaya Kabupaten Siak Sri indrapura. Berbatasan dengan kabupaten Bengkalis, Danau yang terkenal dengan keindahan dan eksotisme kawasan hutannya ini dikenal sebagai salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati yang sangat memukau mata dan menenangkan hati. 
 
Meski cukup jauh, namun, saat ini, banyak sekali aktivitas pariwisata publik yang dilakukan di kawasan yang kini menjadi kawasan hutan yang dilindungi. (R01/tr)
 
SUMBER: TRIP RIAU
 
 
 
 
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index