Begini Caranya Teknik MPA Padamkan Karhutla di Pulau Padang

Begini Caranya Teknik MPA Padamkan Karhutla di Pulau Padang
Para anggota MPA dari lima desa sedang melakukan praktek menggulung selang dalam pelatihan penanganan karhutla di Desa Kudap, Pulau Padang, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis (8/9).
PULAU PADANG (RIAUSKY.COM) - Teknik memadamkan api perlu diketahui oleh para petugas pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di lapangan. Pasalnya, dengan memakai teknik, api tidak akan menyebar luas dan dapat dipadamkan sesegera mungkin. 
 
Hal tersebut menjadi dasar PT Gemilang Cipta Nusantara (GCN) bersama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menggelar Pelatihan Penanganan Karhutla, Kamis (8/9) di Desa Kudap, Pulau Padang, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti. 
 
Pelatihan ini melibatkan perwakilan masyarakat Peduli Api (MPA) dari lima desa, antara lain Desa Dedap, Desa Kudap, Desa Bandul, Desa Selat Akar, Desa Mengkopot dan Desa Mengkirau, 10 orang forest ranger dan sembilan forest protection GCN.
 
Perwakilan desa MPA dari Desa Mengkirau, Hasan Basri (37) mengatakan pelatihan ini sangat berguna bagi mereka. Sebab, dengan adanya pelatihan ini dapat membantu masyarakat memadamkan api. Ia menyebutkan para anggota MPA dapat mengetahui teknik memadamkan api.
 
“Teknik pemadaman yakni melihat arah angin dan laju penyebaran, membuat sekat pada areal kebakaran pada areal terbakar, mengurung api dengan lebar sekat 5 meter, mengontrol api dengan membuat sekat selebar 30 meter. Kemudian memadamkan api hingga 100 persen padam dan tidak terlihat asap,” ucap petani karet ini.
 
Dilanjutkannya, api harus benar-benar padam dan tidak terlihat asap. Selain itu, lanjut Hasan, para peserta diberikan pengetahuan pengertian api, kebakaran, jenis bahan bakar, dan sifat fisik api.
 
Kegiatan yang diadakan di kantor Desa Kudap ini dibuka oleh Camat tasik Putri Puyu, Abdul Hamid. Ia mengapresiasi kegiatan penanganan karhutla. Menurutnya, semua pihak harus saling bahu-membahu untuk mencegah terjadinya karhutla. Tidak hanya pemerintah dan swasta, tetapi juga masyarakat.
 
“Kegiatan ini sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat di lingkungan kami sehingga mereka paham bagaimana mencegah dan menangani karhutla di daerah kami ini,” ucapnya.
 
Sementara itu, Forest Protection Head GCN Pulau Padang, Dibyo Kuswiyono mengatakan kegiatan ini dibuat sebagai bentuk kepedulian APRIL terhadap lingkungan. Sesuai dengan filosofi pemilik perusahaan, Sukanto Tanoto dalam menjalankan bisnisnya, yakni baik untuk masyarakat (Community), negara (Country), iklim (Climate), dan perusahaan (Country).
 
“Pemateri berasal dari Forest Protection GCN, Yuri Gagarin dan dari RAPP sendiri Aftri Buldes Manulang dan Agung Fahmi. Kegiatan ini merupakan kepedulian perusahaan untuk mencegah kahutla terjadi di Riau,” tutupnya. (RLS)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index