Hari Sabtu Dijadikan Libur Nasional bagi Siswa, Dewan Ini Tidak Setuju, Ini Alasannya

Hari Sabtu Dijadikan Libur Nasional bagi Siswa, Dewan Ini Tidak Setuju, Ini Alasannya
Marlis Kasim
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Marlis Kasim, mengaku tidak setuju terkait wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, menjadikan hari Sabtu sebagai hari libur nasional bagi siswa sekolah.
 
Alasan dari Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, bila hari sabtu dijadikan libur nasional, maka banyak pengaruh negatif yang diterima dari lingkungan sehingga mengganggu perkembangan anak didik. Dia menyebut, siswa akan lebih banyak bermain daripada berkreatifitas untuk dirinya sendiri.
 
“Takutnya kita hari Sabtu ini malah dijadikan ajang main-main dan pengaruh buruk diluar. Tentu ini bisa menjadi beban dari orang tua dalam melakukan pengawasan terhadap anaknya nanti,” kata Marlis, kepada wartawan, saat dikonfirmasi, Jum'at, 9 September 2016.
 
Dikatakannya, hari libur nasional (selain hari libur lainnya) sudah ditentukan oleh Pemerintah pusat pada ada hari Ahad. Menurutnya, hari itulah dijadikan untuk berkumpul bersama keluarga.
 
“Kalau dikurangi Sabtu, tentu ada penambahan jam belajar di hari lainnya (Senin-Jum'at). Artinya, guru bekerja lebih extra lagi dengan menambah jam belajar sebelumnya. Bila hari sabtu itu dijadikan libur nasional. Pikirkan lagi secara matang, proses jam belajar mengajar menjadi terganggu atau tidak,” tuturnya.
 
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Pusat melalui Kemendikbud mewacanakan hari Sabtu sebagai hari libur nasional. Setelah sebelumnya ide full day school menuai pro dan kontra, pemerintah kembali mewacanakan sabtu libur nasional bagi siswa.
 
Alasan pemberian Sabtu-Minggu dijadikan libur nasional, untuk mengembangkan minat dan bakat siswa dalam berkreatifitas serta memberi kesempatan kepada siswa untuk menikmati waktu berkumpul bersama keluarga. (R17)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index