WARGA BELADING PROTES, Proyeknya Bernilai Rp11 Miliar, Cerocoknya Kayu Kering

WARGA BELADING PROTES, Proyeknya Bernilai Rp11 Miliar, Cerocoknya Kayu Kering
Base lanjutan pembangunan jembatan Sungai Belading dengan material cerocok gunakan kayu lapuk.
SABAK AUH (RIAUSKY.COM) – Proyek lanjutan pembangunan jembatan Sungai Belading yang berlokasi di Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak. Mendapat sorotan yang cukup serius dari sejumlah pihak.
 
Pasalnya, pekerjaan lanjutan pembangunan jembatan yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Provinsi Riau itu, diduga dikerjakan tidak sesuai spesifikasi, setelah ditemukan sejumlah kejanggalan pada pengerjaan pemasangan cerocok, dimana pihak kontraktor menggunakan kayu-kayu kering yang hampir lapuk untuk dipasang sebagai cerocok.
 
“Aneh, cerocok yang digunakan oleh pemborong pembangunan jembatan Sungai Belading ini adalah kayu-kayu kering dan hampir lapuk, sehingga kami khawatir kualitas dan kekuatan pada pondasi landasan jembatan ini nantinya tidak bertahan lama,” ujar Alam, salah seorang warga Sabak Auh seperti dilansuir dari infosiak, Jum’at, 9 September 2016.
 
Saat dilakukan peninjauan ke lokasi oleh awak media, ternyata apa yang disampaikan oleh warga Kecamatan Sabak Auh itu benar adanya. Yang mana hampir seluruh cerocok yang dipasang adalah kayu-kayu kering dan hampir lapuk. Sehingga masyarakat berharap kiranya pihak Dinas BMP Provinsi Riau turun ke lokasi untuk melakukan peninjauan.
 
Diketahui, proyek lanjutan pembangunan jembatan Sungai Belading itu dibangun oleh Dinas BMP Provinsi Riau melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau tahun 2016 senilai Rp11,215,627,482,00. Dengan melibatkan PT Kemuning Yona Pratama selaku kontraktor pelaksana. (R03/i)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index