Wabup Hasyim: Revolusi Mental Harus Dimulai dari Shalat

Wabup Hasyim: Revolusi Mental Harus Dimulai dari Shalat
Said Hasyim
SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo  dan Wapres Jusuf Kalla, kita begitu sering mendengar kata “revolusi mental”. Bahkan jargon ini digaungkannya sejak masa kampanye Pilpres tahun 2014 kemarin.
 
Di Kabupaten Kepulauan Meranti kita saling rukun dalam beragama karena perbedaan kepercayaan dan suku. Oleh sebab itu, revolusi mental sebuah jargon utama bagi umat islam untuk berbenah. Namun dibawah kepemimpinan kami hal tersebut sangat berarti sekali. 
 
Arti revolusi mental adalah mengharuskan setiap manusia untuk  mengejar tantangan dan berbenah untuk lebih baik lagi seperti berbenah dalam melaksanakan shalat lima waktu bagi beragama islam. Sedangkan bagi yang beragama lain tentu saja menyesuaikan dengan ajarannya masing-masing.
 
Hal ini diungkapkan H. Said Hasyim usai tanya jawab dengan mahasiswa STAI di acara seminar STAI Nurul Hidayah Selatpanjang, Sabtu (10/9) pagi.
 
Diakui Mantan Sekda Siak ini juga, Apa yang ditanyakan anakku Nuryasin tadi memang benar, revolusi mental harus dimulai dari shalat di awal waktu, memenuhi panggilannya tanpa menunda-nunda atau mengenal hambatan oleh sesuatu dan siapapun. 
 
“Kalau dipanggil oleh Allah SWT saja kita masih sering menunda tanpa alasan yang dibolehkan, bagaimana mungkin kita bisa membenahi mental kita untuk mau berbuat dan melayani kepada sesama manusia” Ungkap Said memberi pandangan.
 
Bahkan dalam sebuah ungkapan yang pernah disampaikan kepada masyarakat, ASN maupun tenaga Honorer menyampaikan untuk jangan pernah mengambil hak-hak Allah SWT. Yang dimaksud dengan hak Allah SWT tersebut, salah satunya adalah waktu yang memang semestinya adalah merupakan miliknya, terutama saat adzan telah tiba. 
 
“Ketika adzan sudah dikumandangkan, maka hendaklah kita menghentikan segala aktifitas duniawi untuk segera memenuhi panggilannya, karena tujuan utama penciptaan manusia adalah ibadah atau shalat” katanya.
 
Dalam konsep pikiran Wabup H. Said Hasyim, revolusi mental bukanlah hanya merupakan slogan yang kemudian itu ditempel pada spanduk himbauan ataupun tema kegiatan semata, namun harus lebih kepada aspek implementasi dan fakta dilakukan, sehingga memang dapat berpengaruh langsung di dalam kehidupan sehari-hari dan dimasa akan datang.
 
“Saya  sendiri harus bisa menjadi contoh untuk melaksankannya dalam segala hal, jadi saya maknai betul ibadah sebagai motivasi tertinggi  untuk berbuat dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati” lanjutnya.
 
Kendati demikian, sebenarnya sederhana saja, H. Said Hasyim mengatakan hal paling pertama yang akan diperiksa nanti disaat manusia sudah mati adalah shalat, jadi itulah yang seharusnya lebih pertama dan utama diperbaiki.
 
Begitu juga pertanyaan dari anakku Usman , Nurhayati dan yang lainnya sangat penting sekali untuk memajukan dalam membangun Kabupaten Meranti untuk lebih terarah lagi dan berkembang pesat nantinya. (R16)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index