PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tengah mendorong program peremajaan kelapa sawit atau replanting. Akan tetapi, faktor pembiayaan masih menjadi kendala utama yang dihadapi oleh daerah penghasil tandan buah segar (TBS) dan CPO terbesar di Indonesia ini.
"Kesuksesan replanting memang tergantung dari masyarakatnya, karena ini kan berkaitan dengan dana. Nantinya, petani bisa mendapat dana replanting sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS)," ungkap Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Muhibul Basyar di Pekanbaru, Selasa, 13 September 2016.
Dijelaskan Muhibul, dana replanting yang dikuncurkan oleh BPDP-KS yaitu sekitar Rp25 juta atau 41% dari total biaya replanting per hektare yang diberikan secara hibah. Sedangkan sisanya, petani mendapat kredit murah lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Hitungan kasarnya akan menghabiskan dana sekitar Rp63 juta hingga Rp67 juta per hektare. Kalau dibantu Rp25 juta, berarti petani butuh sekitar Rp38 juta lagi melalui KUR. Itu pun akan dipotong secara perlahan, setelah empat tahun tanam tenggangnya. Masa mencicilnya juga diperpanjang hingga 13 tahun," jelas Muhibul.(R01/mc)
Listrik Indonesia
