SIAK (RIAUSKY.COM) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak memecat sebanyak 83 orang guru honorer di lingkungannya. Sampai saat ini, pihak dinas tidak menjelaskan penyebab langkah pemecatan tersebut.
Hal tersebut juga yang kemudian menimbulkan tanda tanya di lingkungan DPRD Siak. Secara tertulis, Komisi I DPRD Siak pun melayangkan surat mempertanyakan langkah tersebut.
Terkait itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Siak, Kadri Yafis yang ditemui wartawan di Siak menyebutkan kalau pihaknya mmang belum membalas surat tersebut.
“Ngapain kita membalas, sebab kita harus meminta izin Bupati Siak terlebih dahulu,” ujar Kadri Yafis, seperti dilansir dari infosiak beberapa waktu lalu.
Namun begitu, secara sepintas, Kadri pun menjelaskan alasan tidak dibalasnya surat dari DPRD tersebut. Menurut Kadri, langkah tersebut dilakukan tidak lebih untuk menjaga hak dan martabat para honorer itu sendiri. Karena ada honorer yang terlibat dengan kasus asusila.
“Kita juga mempertimbangkan harkat dan martabat mereka (Honorer,red) sebab ada beberapa honorer yang terlibat kasus. Kita khawatirkan apabila data itu diserahkan, ditakutkan memberikan dampak yang buruk,” terang Kadri.(R01/i)
