DITEMBAKI, Nakhoda Kapal Asal Bantan Terjun ke Laut dan Hilang, Istrinya Berurai Air Mata Kecam BC

DITEMBAKI, Nakhoda Kapal Asal Bantan Terjun ke Laut dan Hilang,  Istrinya Berurai Air Mata Kecam BC
Upaya pencarian korban hilang.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Operasi penyergapan di Perairan Tanjung Parit, Desa Muntai-Penurun di kecamatan bantan Bengkalis berbuah air mata.
 
Seorang nakhoda kapal Bernama Budiyanto (38) dilaporkan terjun ke alut dan hingga kini keberadaannya tidak diketahui rimbanya. Atas kejadian tersebut, istri Budiyanto pun mengaku kecewa terhadap perlakuan aparat Bea dan Cukai.
 
''Kalau suami  Kami bersalah,  lalu terjun ke laut tapi janganlah ditinggalkan begitu saja di tengah laut oleh petugas," ungkap Yesi, istri Budiyanto dengan wajah kesal bercampur sedih  setelah melaporkan  hilangnya sang suami ke Polsek Bantan, pada Minggu, 18 September September 2016 kemarin.
 
Dia juga mengaku kecewa, karena, dalam operasi pengejaran tersebut, aparat juga sempat melakukan aksi tembak menembak dengan kapal korban yang membuat korban ketakutan sebelum akhirnya memutuskan melompat ke laut. 
 
Aksi penyergapan oleh aparat penegak hukum tersebut, disebutkan sejumlah anggota keluarga juga sempat disaksikan banyak nelayan.
 
''Kami hanya berharap dia segera bisa ditemukan dalam keadaan selamat, sehat wal afiat,'' imbuh Yesi.
 
Informasi tentang aksi tembak menembak di perairan antara kapal yang dinakhodai Budiyanto dengan aparat Bea Cukai sendiri terjadi pada Jumat, 15 September 2016 lalu. 
 
Saat itu, Budiyanto bersama beberapa awak kapal berlayar dari Malaysia dengan tujuan pulang ke Bengkalis. 
 
Di tengah perjalanan, di Perairan Tanjung Parit Desa Muntai-Penurun, Kecamatan Bantan, mereka disergap aparat bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran sebelum akhirnya aparat melepaskan tembakan.
 
Dua awak kapal yang dikemudikan Budiman berhasil ditangkap aparat, masing-masing  Sandi dan Eri. Keduanya diamankan di Tanjung Balai Karimun. 
 
Dari informasi Sandi lah, pihak keluarga mengetahui kalau Budiyanto ternyata melompat ke laut dan hilang sampai hari ini. "Informasi pasti hilangnya abang Kami diketahui dari ABK yang menghubungi melalui telepon seluler pada Sabtu malam," ungkap Yesi.
 
Hingga hari ini upaya pencairan masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian, Basarnas dan keluarga para nelayan. Namun, Budiyanto belum juga ditemukan.(R01/gr)

Listrik Indonesia

#Kecelakaan kapal

Index

Berita Lainnya

Index