Dini Hari, Polisi Razia Hiburan Malam di Pekanbaru

Ada Narkoba, Ada Juga 1 Wanita Lagi Bersama 3 Pria dalam Satu Room

Ada Narkoba, Ada Juga 1 Wanita Lagi Bersama 3 Pria dalam Satu Room
Wanita yang diamankan petugas
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sebanyak 9 orang pengunjung hiburan malam di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, terpaksa digiring ke Mapolda Riau, lantaran kedapatan tidak memiliki identitas diri alias KTP. 
 
Mereka ini terjaring razia yang digelar polisi, Selasa (20/9/2016) dini hari.
 
Bahkan aparat berwajib juga menemukan dua setengah butir diduga pil Ekstasi tanpa pemilik yang ditenggarai dibuang di dalam room (ruang) karaoke tersebut. Temuan ini langsung diamankan petugas, termasuk tamu yang asyik menghabiskan malam saat itu.
 
"Target kita adalah premanisme dan kejahatan jalanan. Tadi malam hujan, maka kita arahkan razia ke hiburan malam MP Club, Jalan Sudirman," sebut Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Surawan, melalui Kasubdit III AKBP Fibri Karpiananto yang memimpin razia ini.
 
"Awalnya kita sisir ke lounge/club MP Club, kita menemukan dua orang tanpa Identitas, lalu berlanjut ke room (karaoke, red), kita temukan empat orang, tiga pria dan seorang wanita. Di dalam room ini ditemukan diduga ekstasi," sambung dia.
 
Tak berhenti sampai di situ, polisi gabungan dari Direktorat Reskrimum, Sabhara, Intel dan Binmas Polda Riau yang berjumlah 30 orang ini melanjutkan penelusuran di lobi tempat hiburan. Hasilnya ditemukan tiga wanita yang juga sama-sama tidak punya identitas.
 
"Total ada sembilan orang kita bawa ke Mapolda. Yang empat orang (di room, red) kita serahkan ke Direktorat Narkoba untuk penanganan lebih lanjut, sedangkan lima lagi kita data dan berikan arahan. Setelah itu kita lepaskan," tegasnya.
 
Razia dadakan ini, sambungnya, merupakan langkah lanjutan dari salah satu program prioritas Kapolri, khususnya menekan angka kriminalitas. Pada razia yang berlangsung di bawah guyuran hujan deras itu, polisi tidak menemukan adanya peredaran senjata tajam.
 
"Kita akan rutinkan kegiatan serupa. Akan kita lakukan lagi dengan sasaran lainnya dan dalam waktu yang tidak ditentukan (diacak, red)," tutup AKBP Fibri Karpiananto. (R02/GRC)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index