Tubuh Nakhoda Kapal yang Disergap BC Ditemukan Tersangkut di Jaring Nelayan, Tapi Kondisinya...

Tubuh Nakhoda Kapal yang Disergap  BC Ditemukan Tersangkut di Jaring Nelayan, Tapi Kondisinya...
Puluhan warga jangkang Kecamatan bantan mendatangi rumah sakit saat jenazah Budiyanto ditemukan. Dia melompat saat aparat melepaskan tembakan. Foto: bengkalisone.

BENGKALIS (RIAUSKY.COM)- Budiyanto (38) alias Debot Nakhoda kapal barang yang disergap oleh petugas Bea dan Cukai tanjung Balai Karimun diperairan Tanjung Parit Desa Muntai ditemukan sudah menjadi mayat.

Tubuhnya warga RT 05 RW 03 Desa Jangkang Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis itu ditemukan nelayan tersangkut di jaring ikan di perairan Parit 2 desa Pambang, Selasa petang sekitar pukul 16.30 WIB sore.

Aparat yang mendapatkan laporan tentang penemuan mayat langsung turun ke lokasi penemuan menjelang petang dan berupaya melakukan evakuasi terhadap tubuh korban yang mulai rusak mengelupas akibat  terendam air laut selama lima hari terakhir.

"Ya sudah ditemukan, saat ini kami mau evakuasi,"singkat Kapolsek Bantan AKP Yuherman saat dikonfirmasi wartawan malam tadi.

Yuherman sendiri mengaku kalau pihaknya masih menunggu konfirmasi seputar penemuan mayat Budioyanto yang dilaporkan hilang pasca penyergapan oleh aparat Bea Dan Cukai beberapa waktu lalu itu.

Kapolsek juga menyebutkan, mayat Budiyanto direncanakan akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah bengkalis untuk dilakukan visum.

Budiyanto dilaporkan hilang pada 15 September 2016 lalu. Pihak keluarga kemudian melapor kepada aparat Polsek Bantan pada 18 September 2016.

Laporan kehilangan Budiyanto sendiri baru dilakukan setelah pihak keluarga menerima laporan dari dua anak buah kapal yang dinakhodai Budiyanto yang ditangkap aparat Bea dan Cukai.

Dua awak kapal yang dikemudikan Budiman berhasil ditangkap aparat, masing-masing  Sandi dan Eri. Keduanya diamankan di Tanjung Balai Karimun.
 
Dari informasi Sandi lah, pihak keluarga mengetahui kalau Budiyanto ternyata melompat ke laut dan hilang sampai hari ini.

"Informasi pasti hilangnya abang Kami diketahui dari ABK yang menghubungi melalui telepon seluler pada Sabtu malam," ungkap Yesi.

Pihak keluarga sendiri mengaku kecewa dengan upaya penghadangan aparat Bea dan Cukai dikarenakan saat peristiwa itu, aparat sempat melepaskan tembakan.

Khawatir kondisi keselamatan anggota keluarganya, Istri Budiyanto pun melapor ke Polsek Bantan.

Aksi penyergapan oleh aparat penegak hukum tersebut, disebutkan sejumlah anggota keluarga juga sempat disaksikan banyak nelayan.
 
''Kami hanya berharap dia segera bisa ditemukan dalam keadaan selamat, sehat wal afiat,'' imbuh Yesi, istri korban kala itu. (R01/i)

Listrik Indonesia

#Kecelakaan kapal

Index

Berita Lainnya

Index