WASPADA...BMKG: Tidak Semua Pesisir Riau Kemarau Basah, Potensi Karlahut Tinggi

WASPADA...BMKG: Tidak Semua Pesisir Riau Kemarau Basah, Potensi Karlahut Tinggi
Logo BMKG
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebut, tidak semua wilayah di daerah pesisir Provinsi Riau dilanda kemarau basah, sehingga potensi kebakaran lahan masih cukup tinggi.
 
"Hujan masih berpotensi terjadi di Riau, tetapi tidak merata baik wilayah daratan maupun pesisir," ungkap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Senin, 17 Oktober 2016.
 
Memang saat ini, lanjutnya, merupakan puncak dari musim kemarau basah pada berbagai daerah di provinsi ini sampai akhir November tahun ini, tetapi belum memasuki periode musim hujan.
 
Provinsi Riau tepat berada di lintasan equator atau garis khatulistiwa yang membagi bumi menjadi dua bagian yakni belahan Utara dan Selatan, tapi secara umum kemarau basah terjadi akibat fenomena El Nina.
 
"Walau sejumlah daerah di Riau dilanda hujan, tetapi bagi wilayah lain diminta untuk tetap wasapada akan bahaya kebakaran hutan dan lahan," katanya.
 
Data pihaknya dalam beberapa hari terakhir sejumlah wilayah di Riau dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang seperti kemarin dan hingga sampai pukul 7.00 WIB atau pagi tadi.
 
"Tercatat wilayah pesisir di Dumai, Meranti dan Pelalawan tidak turun hujan. Sedangkan wilayah daratan cuma Batang Cinaku di Indragiri Hulu," jelas Slamet.
 
Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau pekan lalu dilaporkan, sempat kewalahan memadamkan titik api terutama di lahan gambut Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
"Untuk pemadaman darat, kita kesulitan sumber air. Jarak antara pinggir laut ke lokasi kebakaran cukup jauh sementara api terus meluas ke tengah pulau," terang Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Riau, Jim Gafur.
 
Kepala BPBD Kepulauan Meranti, Muhammad Edy Afrizal mengatakan, meski sebagian besar wilayah Riau diguyur hujan dalam tiga hari terakhir, tapi hal itu tidak terjadi di pesisir Riau, terutama Meranti.
 
Edy menggambarkan, saat ini cuaca di Kepulauan Meranti cukup panas terik dengan angin kencang dan hari tanpa hujan telah mencapai lebih dari satu bulan.
 
Hal tersebut menyebabkan gambut di wilayah Kepulauan Meranti, terdiri dari kepulauan pada bagian Timur di Riau menjadi kering dan sangat mudah terbakar, bebernya. (R02/BSC)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index