PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pedagang pasar bongkar muat Jalan Tuanku tambusai mengeluh. Setelah pindah ke terminal Bandar raya payung Sekaki (BRPS) mereka menjadi objek pungli dan pemerasan dengan pemaksaan yang dilakukan oknum.
Mereka mengeluhkan banyaknya kutipan di terminal Bandar Raya Payung Sekaki ( BRPS) yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan pemuda juga serikat pekerja saat melakukan bongkar muat bahan pokok.
Karena tak ingin menjadi objek, mereka pun memilih pindah dan keluar dari BRPS dan melansir barang dagangannya ke Pasar Penampungan Purwodadi.
Salah Seorang Pedagang Ajo mengungkapkan,ia pindah bongkar muat ke Pasar Purwodadi Kecamatan Tampan karena merasa tidak tenang dengan kutipan yang dilakukan oleh oknum dilokasi terminal BRPS.
"Tidak tenang kita bongkar muat disana, banyak kutipan oleh oknum pemuda dan oknum yang mengatasnamakan serikat pekerja, mereka mengutip Rp 5000 per unit dan itu dilakukan berkali- kali dan ini jelas merugikan kita, sehingga kita sering ribut dengan mereka," ujarnya seperti dilansir dari riauaktual.
Hal yang sama juga diungkapkan Zul, pedagang lainnya. Para pedagang sudah melaporkan ke dinas Perhubungan, atas tindakan beberapa oknum tersebut, namun sampai sekarang tidak ada reaksi untuk mengatasi hal tersebut.
"Sebelum pindah ke BPRS kita dijanjikan kenyamanan untuk bongkar muat karena lokasi milik Pemko Pekanbaru, eh ternyata lebih tidak baik dari sebelumnya. Bahkan kita merugi dengan banyaknya kutipan," tuturnya. (R01/i)
Listrik Indonesia