Belasan Truk Blokir Jalan, Kondisi Penyeberangan Sungai Selari Nyaris Ricuh

Belasan Truk Blokir Jalan, Kondisi Penyeberangan Sungai Selari Nyaris Ricuh

BENGKALIS (RIAUSKY.COM)- Rusaknya dolpin di dermaga lama penyeberangan kapal ferry roro di Air Putih pulau Bengkalis sejak Jumat, 21 Oktober 2016 petang lalu membuat antrian dan penumpukan kendaraan di Air Putih maupun penyeberangan roro di Sungai Selari.

Di tengah situasi tersebut, sempat terjadi keributan di penyeberangan Sungai Selari pada  Ahad, 23 Oktober 2016 dinihari antara pemilik kendaraan dengan pengelola kapal ferry serta petugas pelabuhan.

Peristiwa keributan terjadi sekitar pukul 00.15 WIB saat 20-an kendaraan pribadi serta belasan truk sembako dan mobil tangki BBM tidak diangkut menyeberang oleh KMP Bahari Nusantara. Padahal kapal dari arah pulau Bengkalis bisa menyeberang mengangkut kendaraan pribadi maupun truk. Pemilik kendaraan mendesak supaya mereka diseberangkan karena air pasang diyakini masih berlangsung di Air Putih Bengkalis dan mereka dapat diseberangkan.

Belasan kendaraan menghadang di pintu masuk dan keluar penyeberangan Sungai Selari, sehingga kendaraan yang baru turun roro dari Bengkalis memprotes aksi menumpuk kendaraan di depan pintu keluar-masuk tersebut. Terjadi ketegangan dan adu mulut, bahkan nyaris adu jotos dinihari tersebut, sebelum pihak kepolisian Polsek Bukitbatu turun tangan.

"Kita dari Sabtu sore sudah menunggu giliran menyeberang, tahu-tahu pengelola kapal dan petugas member tahu kalau penyeberangan sudah tidak ada lagi dengan alasan yang tidak bisa diterima. Karena sekitar pukul 00.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB air pasang masih berlangsung di pelabuhan dermaga baru pulau Bengkalis,"ujar Didik, salah seorang penumpang yang batal menyeberang.

Adu mulut dan keributan itu sendiri terjadi sampai pukul 02.30 WIB sampai akhirnya pemilik dan sopir kendaraan yang tertahan di Sungai Selari pasrah dan mereka baru bisa menyeberang Minggu (23/10/2016) siang pukul 10.00 WIB setelah air pasang di pelabuhan Air Putih Bengkalis. Sampai Minggu siang antrian di Sungai Selari semrawut karena kendaraan ditumpuk pengemudi di pintu keluar masuk dermaga, dan baru kesemrawutan baru hilang setelah aktifitas penyeberangan dilakukan.

Sementara itu kerusakan dolpin di demraga lama Air Putih sebelum nya sudah diprediksi, karena tiang penyangga tempat body kapal merapat sudah hampir patah dan hanya tinggal menunggu waktu saja. Kerusakan dolpin di dermaga lama Air Putih tersebut terjadi diduga karena kelalaian atau perawatan yang tidak maksimal oleh Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Bengkalis.

Menyikapi kerusakan dolpin dermaga lama Air Putih Bengkalis itu Kadishubkominfo Kabupaten Bengkalis Jaafar Arief menengaskan bahwa ia sudah memerintahkan kepada seluruh kapal untuk mengikuti jadwal yang telah ditetapkan dan menyesuaikan kondisi air pasang.  Selain itu kepada pihak kapal Bahari Nusantara untuk bisa mengikuti aturan dan menyesuaikan kondisi kapal lain.

"Kita sudah meminta semua kapal untuk mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan selama ada perbaiakan dermaga Roro di Bengkalis dan pihak Bahari Nusantara harus mengikuti aturan dan tidak ada saling serobot untuk merapat," kata Jaafar menanggapi sempat terjadinya keributan di SungaiS elari.

Ditegaskan, selama 15 hari ini jadwal keberangkatan memang berubah dan harus menunggu air pasang sehingga dermaga II di Bengkalis bisa berfungsi dan pengguna jasa bisa layani selama air pasang tersebut.

"Jadi saat ini dua kapal di Sungai Pakning dan dua kapal di bengkalis dioperasikan dan begitu seterusnya selama kondisi air pasang berlangsung baik pagi atau malam dan selama itu akan tetap dilayani ," ungkap Jaafar seperti dikutip dari bengkalisone.

Pengurangan trip penyeberangan dari semula 12 trip menjadi 6 trip, jelas akan  membawa dampak penumpukan kendaraan yang akan menyeberang. Karena selain operasional kapal yang terbatas, aktifitas penyeberangan juga akan kurang l?ncar, mengingat   kondisi dermaga dua yang baru selesai dibangun belum bisa dimanfaatkan setiap saat untuk berlabuh dan sandar kapal, harus menunggu air pasang.

"Kita sudah umumkan terkait kondisi penyeberangan saat ini hingga 15 hari ke depan. Saat ini yang kita prioritaskan penyeberangan untuk kendaraan pengangkut sembako, BBM dan  kebutuhan lainya. Saya mohon maaf kepada masyarakat yang memanfaakan jasa penyeberangan atas ketidaknyamanan kondisi saat ini,"pungkasnya lagi. (R14)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index