WADUH...Uang Sampahnya Dipungut, Tapi Belum Ada yang Setor ke DKP...

WADUH...Uang Sampahnya Dipungut, Tapi Belum Ada yang Setor ke DKP...

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Ada-ada saja, uangnya sudah ditagih dari masyarakat, namun, pemerintah kota melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan mengaku belum sepeser pun menerima uang retribusi sampah yang dipungut oleh  Lembaga Keswadayaan Masyarakat Rukun Warga (LKM RW).

Sejak Agustus 2016 lalu, sistem pemungutan retribusi sampah di Kota Pekanbaru diambil alih oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru.

Saat ini DKP bekerja sama dengan Lembaga Keswadayaan Masyarakat Rukun Warga (LKM RW) untuk melakukan pemungutan retribusi sampah.

Namun sayang, progres pemungutan retribusi sampah dengan sistem yang baru ini berjalan lambat. Bahkan hingga akhir Oktober ini, belum ada satu pun LKM RW yang menyetorkan uang retribusi sampah ke DKP.

Sejauh ini retribusi sampah yang masuk ke DKP hanya pungutan yang dilakukan oleh petugas dari DKP saja. Namun berapa banyak pendapatan asli daerah yang bisa dikumpulkan oleh petugas DKP dari sektor retrbusi sampah selama periode Agustus dan September, ternyata belum diketahui berapa angka pastinya.

"Saya belum cek ke bendahara, berapa yang kita terima dari petugas DKP. Tapi hasilnya memang tidak maksimal,"kata Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pekanbaru, Zulkifl Harun, Ahad, 23 Oktober 2016.

Sementara untuk retribusi sampah yang dipungut oleh petugas dari LKM RW, ternyata hingga saat ini, tidak satu pun LKM RW yang menyetorkan uang retribusi sampah ke DKP. Seperti diketahui, untuk retribusi sampah di Ruko dan perumahan dipungut oleh petugas dari LKM RW. Sedangkan untuk Rumah Sakit, pergudangan, mall, perhotelan, SPBU, perkantoran, pasar tradisional serta modren, dipungut oleh petugas dari DKP.

"Dari LKM RW belum ada kita terima," imbuhnya.

Zulkifli mengaku, pengalihan sistem pengelolaan retribusi sampah dengan yang baru ini, tidak semudah apa yang dirinya bayangkan sebelumnya. Sebab hingga saat ini, pemungutan retribusi sampah yang dilakukan oleh DKP dan LKM RW, tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan.

"Ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena semua LKM RW belum maksimal jalanya. Baru beberapa persen saja yang sudah melaporkan berapa potensi sampah yang ada diwilayahnya masing-masing," kata Zulkifli kepada tribunpekanbaru. (R01/i)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index