WASPADA...BMKG Sebut Hujan Deras Ancam 18 Provinsi Ini, Riau Salah Satunya

WASPADA...BMKG Sebut Hujan Deras Ancam 18 Provinsi Ini, Riau Salah Satunya
JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Guyuran hujan deras mengakibatkan banjir parah di Bandung kemarin. BMKG pun mengingatkan kalau daerah yang lain juga bisa bernasib sama
 
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, hujan deras mengakibatkan bendung irigasi Citepus dan Sungai Citepus meluap. Alhasil, wilayah Pasteur, Pagarsih, dan Sukajadi dilanda air bah pukul 13.30 WIB.
 
Ketinggian air 50 sentimeter hingga 2 meter. "Sungai Citepus meluap, salah satunya, disebabkan tersumbatnya sampah dan dangkalnya sungai. Selain itu, drainase perkotaan tidak mampu menampung aliran permukaan dari hujan yang lebat," ungkapnya. 
 
Dari bencana tersebut, ada satu korban jiwa atas nama Ade Sudrajat. Pria 30 tahun itu menjadi korban terbawa arus justru saat mencoba menolong orang. Nahasnya, dia justru terpeleset masuk selokan. "Korban sudah ditemukan di depan SMPN 15 Bandung dan sudah diserahkan kepada keluarga," ucapnya.
 
Terkait kerugian ekonomi, Sutopo mengaku masih didata. Yang jelas, kerugian ditaksir sangat besar. Sebab, bukan hanya rumah dan sekolah, banyak pula kendaraan di Bandung yang rusak dan terendam banjir. Bahkan, area parkir salah satu pusat belanja ikut terendam.
 
"Saat ini banjir sudah surut setelah BPBD Provinsi Jawa Barat bersama Polri, TNI, serta aparat kelurahan dan kecamatan melakukan evakuasi dan penyedotan air dengan menggunakan mesin pompa air. Tapi, masih ada kesulitan karena Pemkot Bandung belum membentuk BPBD hingga saat ini," terangnya. Hal tersebut mengakibatkan penanganan darurat di lapangan terhambat.
 
Sutopo menegaskan, pemerintah daerah seharusnya sadar betapa pentingnya membentuk BPBD. Sebab, badan itulah yang berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk BNPB, untuk langkah penanggulangan darurat. Saat ini baru ada 477 BPBD dari 549 wilayah administrasi di Indonesia.
 
"Pemkot Bandung menilai fungsi BPBD ditangani dinas pencegahan dan penanggulangan kebakaran (DPPK). Tapi, justru saat terjadi bencana alam seperti saat ini, fungsi komando menjadi sulit dilaksanakan," terangnya.
 
Sutopo pun mengingatkan bahwa Bandung bisa saja bukan kota terakhir yang terkena banjir bandang. Menurut dia, dengan musim hujan yang diperkuat La Nina, intensitas kucuran air dinilai bisa lebih kuat daripada yang disiapkan. Kota-kota besar seperti Surabaya bisa jadi kota terdampak lainnya.
 
"Yang jelas, harus dipersiapkan infrastrukturnya untuk bisa menampung air lebih dari perkiraan. Sebab, skala hujan tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun biasanya," ungkap dia. 
 
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan untuk 18 wilayah menguat sejak Minggu (23/10) hingga hari ini (25/10). Daerah tersebut antara lain Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Timur. Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
 
"Untuk kondisi seminggu ke depan akan kami pantau terus. Tapi, yang jelas, sampai 25 Oktober hujan diperkirakan deras di wilayah-wilayah tersebut," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus S. Swarinoto. Merujuk data BMKG, curah hujan diprediksi terus meningkat selama beberapa bulan ke depan. (R02/JPG)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index