Asap Kembali Menebal, Udara Sangat Tidak Sehat

Malam Tadi, Pekanbaru Makin Kelabu

Malam Tadi, Pekanbaru Makin Kelabu
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Asap tebal kembali mewadahi Kota Pekanbaru. Bila pagi masih terlihat tipis, malam tadi, udara benar-benar kelabu. Pantauan indeks pemantau kualitas udara di depan kantor Wali Kota Pekanbaru kembali tercatat berbahaya.
 
Dari pantauan Riausky.com malam tadi, ketebalan udara semakin pekat. Lampu-lampu jalan yang terlihat berjejer di pusat kota dan ruas jalan umum juga terlihat lebih ditutupi asap yang turun lebih rendah.
 
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB),Sutopo Purwo Nugroho, Ahad petang menyebutkan tebalnya asap di wilayah Pekanbaru diduga masih disebabkan oleh masih luasnya areal yang terbakar.
 
Di Sumatera Selatan yang saat ini masih menjadi fokus penanggulangan kebakaran lahan dilaporkan masih terpantau memiliki 871 titik, selanjutnya Jambi sebanyak 108 titik, Lampung 39 titik serta di Riau 57 titik. 
 
Akibat masih banyaknya hotspot di wilayah Sumatera, sebaran asap juga meluas hingga ke daerah-daerah di sekitarnya, seperti Riau. Citra satelit Himawari juga mencatat sebaran asap hingga Singapura dan Malaysia.
 
Akibat tebalnya asap, dilaporkan kemarin, jarak pandang hanya berkisar 800 meter di wilayah Pekanbaru. Kondisi yang hampir sama juga terjadi wi wilayah Jambi, dengan rata-rata jarak pandang 500 meter. 
 
Sementara itu, untuk kualitas udara (PM10) dinihari tadi  tercatat di atas 500 ugr/m3 (Tidak sehat) di Kota Pekanbaru. Sementara di Jambi diatas 1000 (Berbahaya), Palembang 800 (Sangat Tidak Sehat). 
 
Sepanjang hari kemarin, upaya pemadaman titik api masih terus dilakukan di wilayah Pedamaran, Tulung Selapan dan Air Suginan Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan.
 
Airport Duty Manager Bandara SSK II, Ibnu Hasan,Minggu (18/10/2015) menyebutkan, hingga kemarin petang, sudah ada ada 63 perbangan baik keberangkatan maupun kedatangan yang  terbang sesuaijadwal. Ada 7 penerbangan yang cancel karena kebijakan penerbangan. (R04)
 
 
 
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index