BUKAN SEKALI, TAPI TIGA KALI, Rasmi Dicabik-cabik Beruang Ganas Sampai Terkapar

BUKAN SEKALI, TAPI TIGA KALI, Rasmi Dicabik-cabik Beruang Ganas Sampai Terkapar
Korban pnyerangan beruang di Rambah, Rokan Hilir.
PASIRPANGARAIAN (RIAUSKY.COM) - Rasmi Hasibuan (47), seorang petani di Dusun Sungai Deras Hulu Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah, Rokan Hulu menjadi korban keganasan beruang madu.
 
Sebelum akhirnya berhasil diselamatkan, ternyata, Rasmi tiga kali harus bergelut dengan satwa dilindungi ini.
 
Serangan hewan buas dilindungi itu diceritakan Rasmi kepada Idris (53) suaminya yang menemaninya di rumah sakit pasca serangan beruang madu berukuran besar saat dia berada di ladang pagi gogo milik keluarganya yang berjarak hanya 500 meter dari tempat tinggalnya di Sungai Deras Hulu.
 
Seperti diceritakan Idris, suami Rasmi, sebelum kejadian, istrinya pergi ke ladang bersama anak dan cucunya untuk menanam padi darat yang berjarak sekira 500 meter dari rumahnya.
 
Jumat sekira pukul 12.00 WIB, Rasmi menyuruh anak dan cucunya pulang. Ia mengaku akan melaksanakan Salat Zuhur dan makan siang di ladang, dan pukul 14.00 WIB baru pulang ke rumah.
 
Pria berusia 53 tahun ini menambahkan, usai Salat Zuhur, istrinya Rasmi makan siang. Setelah makan, korban duduk sambil istirahat di gubuk di tengah ladangnya. Saat itulah, dari arah depan, seekor beruang madu lari ke arahnya.
 
"Saat dia (Rasmi) duduk di gubuk, datang beruang berlari kencang ke arahnya dan langsung menerkam," ungkap Idris.
 
Idris mengakui istrinya tak bisa melawan saat beruang berbulu hitam dan putih berukuran besar menyerangnya. Saat diserang, Rasmi hanya bisa telungkup sambil minta tolong.
 
Ketika beruang akan pergi, Rasmi mencoba berdiri, namun beruang madu menerkamnya lagi, hingga bagian punggung korban mengalami luka cakaran kuku tajam hewan liar tersebut.
 
Rasmi ambruk saat diserang, dan beruang pergi. Namun saat korban berusaha bangkit, hewan langka yang dilindungi negara itu menyerang korban lagi, dan mencakar tubuh korban.
 
Korban yang lemas berusaha berdiri, namun untuk ketiga kalinya, beruang tersebut menyerang dan menggigit bagian pinggul korban. Setelah korban benar-benar lemas, beruang kemudian pergi.
 
Setelah beruang benar-benar pergi, tambah Idris, korban berjalan sendiri ke rumah. Setibanya di tepi sungai, Rasmi meminta tolong dan didengar oleh keponakannya bernama Tuti, dan kemudian dipapah menyebrang sungai dan tiba di rumah.
 
Setibanya di rumah, ungkap Idris, istrinya yang mengalami luka di tubuhnya pingsan, hingga dirinya terpaksa dirujuk ke RSUD Pasirpangaraian.
 
Akibat serangan beruang madu, Rasmi mengalami banyak luka di sekujur tubuhnya, seperti bagian kepala, pinggul, punggung, dan tangan.
 
"Ada lima luka bekas gigitan beruang, cakaran tak bisa dihitung lagi," ungkap Idris.
 
Meski kondisi kesehatan berangsur sehat, namun saat ini, tambah Idris, keluarganya tengah dipusingkan biaya perobatan istrinya yang sudah sampai Rp6,7 jutaan.
 
Ia mengharapkan biaya perobatan istrinya di rumah sakit ditanggung oleh pemerintah, karena merupakan korban serangan hewan liar yang dilindungi.
 
Idris mengakui dampak beruang menyerang istrinya, saat ini warga di Dusun Sungai Deras Hulu tidak ada lagi yang berani ke ladang. Apalagi informasinya, ada lima ekor beruang berada di Desa Suka Maju. (R19/i)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index