Siapkan Sistem Pengadaan Air Bersih di Pekanbaru, Ini Strategi Pemko

Siapkan Sistem Pengadaan Air Bersih di Pekanbaru, Ini Strategi Pemko
Dedi Gusriadi
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Untuk melakukan percepatan pengadaan air bersih di Pekanbaru, Pemerintah kota (Pemko) menetapkan empat zona pengembangan proyek air bersih. 
 
Hal ini diungkapkan Asisten II Bidang Ekonomi Pekanbaru Dedi Gusriady di Pekanbaru, Jumat, 11 November 2016.
 
Ia mengatakan Pemko sudah merancang pembagian wilayah pembangunan air bersih sesuai peruntukan dan keberadaan intake atau bangunan pengambilan air baku yang lebih dekat untuk satu wilayah.
 
"Langkah ini dilakukan guna mengejar capaian Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM), selain juga menekan penggunaan sumur bor oleh masyarakat. Selain itu, bertujuan melakukan percepatan pengadaan air bersih di Pekanbaru," jelasnya 
  
Dedi menerangkan zona satu itu berada di kawasan kota lama dengan cakupan Kecamatan Pekanbaru Kota, Sukajadi, Senapelan, Sail, Lima Puluh,Tampan, Payung Sekaki.
    
"Proyek dikerjasamakan antara PDAM Tirta Siak dengan pihak ketiga ini dia yang sekarang dibahas dengan spam Proyek Kerjasama Badan Usaha (PKBU)," terangnya.
    
Selanjutnya sambung Dedi untuk zona dua ada di wilayah Rumbai dan Rumbai Pesisir intakenya ada di Danau Buatan 100 persen dikelola oleh PDAM Tirta Siak.
    
"Kini sudah berjalan dan jaringan pipanya sudah ada sejak 1972," tegasnya. Kemudian untuk zona tiga di wilayah Kecamatan Bukit Raya, Marpoyan dan Tampan, pengambilan intakenya dari Sistem Penyediaan Air Minum (Spam) Regional yang dikelola oleh Cipta Karya Provinsi Riau.
   
Terakhir zona empat untuk Kecamatan Tenayan, Pemko akan minta bantuan dana pembangunan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
    
Pemko meminjamkan tanah kepada PDAM Tirta Siak seluas 1,5 hektare, letaknya di Jalan Rejosari Rusunawa  untuk lokasi intake.
   
"Disana akan dibangun intake dengan dana APBN, sekarang dalam tahap perencanaan mudah-mudahan 2017 sudah mulai pembangunan fisiknya," katanya lagi.
    
Dedi menambahkan dengan upaya pembagian zona ini Pemko yakin untuk dua tahun kedepan, ketersediaan air bersih di Pekanbaru oleh PDAM Tirta Siak akan maksimal memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
    
"Mudah-mudahan sudah optimal, tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh. Sehingga tidak ada lagi yang pakai sumur bor," katanya lagi menambahkan.
    
Diketahui data Pemerintah Kota Pekanbaru menunjukkan untuk menata kembali Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak membutuhkan biaya sebesar Rp2 triliun.
 
Terutama untuk keperluan perbaikan jaringan pipa dan peningkatan kapasitas produksi dari 320 liter kubik per detik menjadi 1.400 liter kubik  per detik.    
   
Sejak dibangun 1972 hingga kini kondisi PDAM terus merugi dan hanya mampu melayani delapan persen dari 56 ribu pelanggan. Selain itu jaringan yang rusak membuat kualitas air yang sampai ke konsumen tidak sehat. (R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index