3 Pejabat Eselon IV Dinas Kesehatan Meranti Dilantik

3 Pejabat Eselon IV Dinas Kesehatan Meranti Dilantik
Suasana pelantikan
SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Asisten III Sekdakab Kepulauan Meranti H. T. Akhrial melakukan pelantikan Pejabat Eselon IV Dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
Pelantikan dalam rangka memenuhi kebutuhan tuntutan pelayanan kesehatan masyarakat itu dipusatkan di Aula Kantor Camat Tebing Tinggi Barat, Kamis, 17 November 2016.
 
Pelantikan dihadiri oleh pejabat Eselon II dan III dilingkungan Pemkab. Meranti, Forkopimda, dan disaksikan pegawai dilingkungan Kantor Camat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti.
 
Pelantikan ditandai dengan pengucapan sumpah jabatan yang dibacakan oleh Asisten III H. T. Akhrial diikuti oleh pejabat yang dilantik dan dilanjutkan dengan oenandatanganan berita acara pelantikan oleh masing-masing pejabat.
 
Adapun pejabat yang dilantik adalah dr. Farid amoses A. Yudhistira yang sebelumnya sebagai Ka. Puskesmas Anak Setatah Rangsang Barat menjadi Ka. Puskemas Alai Kecamatan T. Tinggi Barat, dr. Arif Fahmi sebelumnya dokter umum di UPT Puskesmas Alah Air menjadi Pj. Ka. Puskemas Anak Setatah Rangsang Barat, Muji Rahayu A.M. Keb yang sebelumnya menjabat Bidan pada UPT. Puskemas Alai Tebing Tinggi Barat mendapat jabatan baru sebagai Ka. Subag. Tata Usaha pada UPT Puskemas Alai Tebing Tinggi Barat.
 
Dikatakan Asisten III Sekdakab. Meranti H. T. Akhrial, dalam sambutannya terkait pelantikan tersebut, pelantikan dan mutasi pegawai itu merupakan hal yang biasa dalam dinamika pemerintahan. Dan itu merupakan hak prerogatif pimpinan dalam mengisi kebutuhan pegawai agar roda pemerintahan dan pelayanan publik berjalan sesuai yang diharapkan. 
 
Pada kesempatan itu, Dalam pidatonya Asisten III lebih banyak memberikan nasehat tentang kepemimpinan agar pejabat yang baru dilantik pada jabatan baru mampu melaksanakan tugas sesuai harapan.
 
Menurutnya sebagai seorang pemimpin harus dapat bertindak, menggerakan orang yang dipimpin. Dalam ilmu kepemimpinan seperti dijelaskannya, seorang pemimpin harus mampu belajar dari alam sekitarnya. Yang pertama harus bisa menjadi seperti matahari yang bersifat adil dan disiplin. "Dia selalu terbit pagi dan tenggelam pada sore harinya selalu tepat waktu, jadi seorang pemimpin itu harus mendisiplinkan diri lelbih dulu baru menyuruh orang disiplin," jelas T. H. Akhrial.
 
Sifat matahari selanjutnya adalah panas tetapi tidak mematikan, artinya seorang pemimpin itu dapat bersikap hangat tapi tidak mematikan bawahan, dapat memotivasi bawahan agar lebih semangat melaksanakan tugas. Selanjutnya pemimoin harus bersifat seperti bintang yang bisa memberikan petunjuk atau arah kepada bawahannya. "Pemimpin jangan plin-plan hari ini bicara lain dan esok lain lagi," jelasnya lagi.
 
Seorang pemimpin harus seperti bulan jika bertemu bawahan itu menyejukan. "Jangan sampai anak buah lari jika melihat kita, jika begitu tandanya ia tidak berbakat sebagai pemimpin," jelasnya.
 
Pemimpin itu harus seperti langit yang sedang mendung memberikan kesan menakutkan tapi juga menyejukan. "Artinya seorang pemimpin itu harus memiliki wibawa, apabila memerintah mampu menyejukan semuanya, harus juga bisa mendengarkan satan anak buah karena kadang anak buah juga punya ide yang didapat dari pengalamannya,"ucapnya.
 
Pemimpin harus bisa seperi angin yang mengisi ruangan. "Bagaimana seandainya tidak ada angin tentu semua orang akan mati, pemimpin harus bisa mengisi kekurangan bawahanya sehingga mampu bekerja lebih baik lagi," ujarnya lagi.
 
Pada kesempatan itu, Asisten III Sekdakab. Meranti juga menjelaskan sifat-sifat yang harus ditiru pegawai. Yang pertama seperti air yang mengalir yang selalu mencari tempat yang rendah, tapi jika dihambat akan menyebabkan banjir, jadi seorang pemimpin jika menemukan anak buah yang seperti ini harus mampu mencarikan tempat penyaluran yang besar agar idenya bisa mengalir dan tidak meluap percuma. 
 
Ada juga pegawai yang seperti tumbuhan, harus dipupuk dulu baru tumbuhnya bagus. Jadi jika pemimpin menemukan tipe anak buah seperti ini harus bisa menjadi pupuk untuk memotivasinya. Selanjutnya seorang pemimpin bisa seperti ubi yang bisa tumbuh dimana saja, artinya tidak memilih dimana ditempatkan tapi dimanapun ditempatkan dapat memberikan karya terbaik. 
 
Akhir nasehatnya H. T. Akhrial mengajak seorang pemimpin harus bisa bersifat seperti laut, yang bisa menampung semua masukan positif. (R16) 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index