PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ingin mengkaji Pembangunan Riau Town Square (Ritos) yang berlokasi di komplek Purna MTQ tersebut. Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau menyebutkan kontribusi keuntungannya harus jelas sejak awal.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi C DPRD Provinsi Riau Aherson menjelaskan silahkan saja untuk melakukan pengkajian ulang atau mengevaluasinya. Jangan sampai nanti terjadi lagi yang seperti yang sudah-sudah, banyak aset Pemprov Riau yang tidak ada kontribusinya.
"Kita prinsipnya tidak ada masalah, mau dikaji atau dilanjutkan itu silahkan saja dan yang terpenting adalah kontribusi sehingga keuntungan Pemprov itu jelas dari Ritos tersebut," katanya. Selasa, 22 November 2016.
Ia juga menekankan, aset Pemprov Riau yang pernah bermasalah tersebut seperti Arya Duta dengan perjanjian awal mereka.
"Kita tidak mau lagi seperti yang sudah-sudah, contoh Arya duta kita keliru dengan perjanjian awal mereka. Sehingga kita bekerja keras untuk mencari solusinya dan untung pihak Aryaduta mau untuk bekerjasama dan itu tinggal tugas dari Pemprov untuk melanjutkan," papar Aherson
Sementara itu Ritos ini dulunya pasti sudah ada perjanjian dari pihak ketiga dengan Pemprov Riau. Mestinya perjanjian tersebut yang harus di evaluasi dan jangan sampai nanti Pemprov kembali di rugikan dengan aset ini.
"Harusnya kita evaluasi dan kita juga belum mengetahui perjalanan Ritos ini seperti apa. Itu mentinya Pemprov mengkaji perjanjian tersebut dengan kondisi kekinian ini, layak atau tidak untuk dijalankan kalau tidak layak tentu perlu pengajian-pengajian yang lebih baik," papar politis Demokrat tersebut
Selanjutnya, ia selaku ketua Komisi C DPRD Riau mengungkapkan, tidak ada masalah dengan yang dilakukan oleh Pemprov Riau. Namun yang terpenting adalah kontribusi terhadap pemerintah dan saling menguntungkan.
"Kalau saya berfikiran, setuju saja mau di evaluasi tidak masalah, yang penting ada kontribusi terhadap pemerintah, karena itu aset kita dan harus memberikan manfaat kepada daerah ini. Dan seimbang kontribusinya yang kita berikan kepada pihak ketiga itu," tutup Aherson. (R10)
Listrik Indonesia
