Sudah Disurati Camat Langgam

Bangun Perumahan, PT MUP Tak Urus IMB, Pemda Pelalawan Dirugikan

Bangun Perumahan, PT MUP Tak Urus IMB, Pemda Pelalawan Dirugikan
Kepala BPMP2T Pelalawan Davitson
PANGKALAN KERINCI (RIAUSKY.COM) - Kendati telah disambangi anggota DPRD Kabupaten Pelalawan hampir enam bulan silam, tak lantas membuat Perusahan Mitra Unggul Perkasa (PT MUP) mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB). 
 
Setidaknya ada ratusan unit rumah milik perusahaan ini yang tak miliki IMB, daerah pun sangat dirugikan karena tak mendapatkan pemasukan PAD.
 
Terkait persoalan tidak adanya izin IMB perumahaan PT MUP yang berdomisili di Kecamatan Langgam, Davitson selaku Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu (BPM2T) Kabupaten Pelalawan mengatakan telah mengetahui informasi tidak adanya izin IMB PT MUP, Camat Langgam sudah pun menyurati Perusahaan itu.
 
"Informasi media, Camat Langgam telah mengirim surat kepada PT MUP, intinya meminta perusahaan agar mengurus IMB, tapi tembusan surat tersebut tidak disampaikan kepada Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu (BPM2T)," ujarnya.
 
Davitson juga mengatakan, diperkirakan pajak retribusi izin perumahan perusahaan ini ditaksir mencapai lebih dari setengah miliar rupiah.
 
"Ya, hitung-hitung kasarnya, kita  taksir pajak retribusi yang harus dikeluarkan perusahaan ini lebih dari setengah miliar rupiah. Ini didasari banyak rumah milik perusahaan ini yang tidak memiliki IMB," jelasnya, seraya menambahkan dana tersebut masuk ke kas daerah jika saja mereka mengurus IMB tersebut.
 
Untuk itu Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu (BPM2T) akan secepatnya melayangkan surat kepada perusahaan PT MUP dan meminta klasifikasi kenapa mereka enggan mengurus izin IMB itu. 
 
"Pekan depan kita kirim surat kepada menajemen PT MUP, kita minta mereka mengklarifikasi, kenapa mereka tidak mengurus izin IMB. Tindakan PT MUP ini tentu jelas merugikan pemasukan daerah. Angka tidak sedikit tu, tak kurang dari setengah miliar rupiah," tutupnya. 
 
Guna memberikan hak jawab, sejauh ini pihak perusahaan belum bisa dihubungi. (R09)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index