Bupati Irwan Panen Raya Cabai di Desa Tanjung Pranap

Bupati Irwan Panen Raya Cabai di Desa Tanjung Pranap
Bupati Irwan saat panen cabai

SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan, M.Si melakukan panen raya cabe di Desa Tanjung Pranap, Kecamatan Tebing Tinggi Barat.

Pada kesempatan itu Bupati juga berkesempatan melakukan peninjauan proyek infrastruktur pembangunan jalan Kampung Balak-Kundur, Rabu, 29 November 2016.

Turut mendampingi Bupati, Ketua PKK Kabupaten Kepulauan Meranti Hj. Nirwana Sari, Camat Tebing Tinggi Barat Rizki Hidayat, Kabag Humas Sekdakab. Meranti Helfandi, Kepala Desa Tj. Pranap. Aswandi, Kapolsek Tebing Tinggi Barat, PPL Pertanian Anggota Forum Kepala Desa, serta para tokoh masyarakat lainnya.

Panen raya di Desa Tanjung Pranap yang lebih dikenal dengan julukan Tanah Lembah Kampung Bertuah itu dipusatkan di Kebun Cabe milik Kades Tanjung Pranap Aswandi di Jalan Poros Alai Mengkikip, pada kebun seluas 1.5 Ha lebih tersebut, Bupati secara simbolis melakukan panen raya cabe dengan total 1 Ton, atau jika dirupiahkan dengan harga cabe Rp75 ribu/kilo akan menghasilkan uang sebanyak Rp75 Juta rupiah.

Disela panen raya cabe di Desa Tanjung Pranap, Bupati menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada masyarakat Desa Tj. Pranap karena berhasil menanam cabe yang saat ini dilakukan panen. "ini kegiatan yang sangat bermanfaat dan perlu didukung bersama-sama," ujar Bupati.

Dijelaskan Bupati. Hingga saat ini meskipun Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki tanah yang luas namun mirisnya, Kabupaten termuda di Riau ini untuk urusan pucuk ubi masih didatangkan dari daerah lain (Sumbar dan Medan.red), akibatnya masyarakat terpaksa membeli cabe, bawang dan sayur-mayur lainnya dengan harga tinggi.

Hal ini sangat menekan ekonomi masyarakat apalagi ditengah kondisi ekonomi Meranti yang sedang lesu saat ini. Untuk itu lewat panen raya cabe ini dapat merubah mainset masyarakat dari sebelumnya sebagai konsumen menjadi produsen. Dan apa yang dilakukan oleh warga Kampung Balak itu menjadi sebuah kebanggan bagi Meranti.

"Saya sangat bangga warga Desa Kampung Balak berhasil menanam cabe dengan baik, semoga dapat diikuti oleh masyarakat lainnya, dan hasilnya nanti dapat dijual di Selatpanjang untuk membantu masyarakat mendapatkan cabe murah, ditengah melemahnya kondisi ekonomi saat ini," terang Bupati.

Sekedar informasi, tercatat dari 1.5 Ha lahan yang ditanami cabe dapat memproduksi sebanyak 1 Ton cabe, lama pembibitan hingga panen membutuhkan waktu 3-4 bulan.

Artinya jika jika dijual seharga 75 Ribu/Kg  (pasaran saat ini), akan menghasilkan uang bagi petani sebesar 75 Juta atau jika dibagi 3 maka perbulannya akan menghasilkan uang 12.5 Juta.

"Ini sangat menjanjikan, bisa menghasilkan keuntungan yang luar biasa, andai saja tiap keluarga mau melakukannya maka akan meningkatkan pendapatan keluarga dan mengurangi angka kemiskinan di Meranti," terang Bupati.

Bupati juga meminta kepasa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk memberikan perhatian serius kepada para petani yang ingin bertanam cabe, bawang dan lainnya.

"Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kedepan dapat memberikan perhatian yang serius untuk membantu petani dengan penyediaan bibit tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan," ucap Bupati.

Kedepan Bupati berharap masyarakat dapat menanam dan memproduksi cabe secara masal agar harga cabe dipasaran Meranti lebih murah, merubah paradigma masyarakat yang dulunya menjadi konsumen kini menjadi produsen.

"Kita ingin merubah mainset masyarakat menjadi produsen jangan hanya bisa jadi konsumen, melalui edukasi oleh PPL Pertanian, Perikanan dan Perkebunan  yang jumlahnya terus kita tingkatkan dapat memberikan warna baru kepada masyarakat," harapnya.

Saat ini padi sudah mulai banyak dikembangkan, berimbas kepada harga beras yang sudah sedikit murah. Sejauh mata memandang banyak terlihat lahan kosong, untuk itu Bupati mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada ini.

"Jangan biarkan lahan kosong itu dimakan api, mari jadikan lautan cabe yang dapat menghasilkan uang dalam upaya mencibtakan kesejahterakan masyarakat," ajaknya.

Bupati juga meminta masyarakat untuk tidak lagi menanam Sawit, karena secara ekonomi kurang menguntungkan. "Sawit tidak usah ditanam lagi, karena secara ekonomi kurang menguntungkan, mari tanam cabe yang lebih menjanjikan," ucapnya.

Sementara itu untuk pembangunan Infrastrktur diwilayah Tebing Tinggi Barat saat ini proyek peningkatan jalan poros Selatpanjang-Pekanbaru seperti dikatakan Bupati, sedang dalam tahap pembangunan, diprediksi dalam 1-2 tahun kedepan akan banyak dilakukan proyek pengerjaan jalan diwilayah Ini, demi suksesnya pengerjaan proyek itu, Bupati menghimbau kepada masyarakat untuk mendukungnnya, terutama kontraktor yang melakukan pengerjaan.

"Agar bisa bekerja tenang dan cepat mari kota bantu kontraktor, mudah-mudahan proyek ini bisa dituntaskan, jika tuntas kedepan akan kita lanjutkan dengan Hot Mix seperti jalan Buton-Pekanbaru, semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya diwilayah Kampung Balak," paparnya.

Seperti diketahui, sejak beberapa tahun lalu Pemda Kabupaten Meranti mengupayakan pembangunan jalan akses Kampung Balak-Kundur menuju Selatpanjang, sepanjang kurang lebih 53 KM. Tercatat sedikitnya 200 Miliar dana sudah dikucurkan namun karena kondisi tanah yang lunak (amblas) belum membuahkan hasil apa-apa, kini pembangunan kembali dilakukan lewat dukungan APBD Riau sebesar 50 Miliar untuk proyek peningkatan jalan dilokasi Kampung Balak sepanjang  5 KM, namun karena kondisi cuaca dan beratnya medan lagi-lagi terkendala.

Hingga saat ini seperti diakui pengawas proyek, Herman, pembangunan baru mencapai 550 M, kendalanya terdapat pada jalan sepanjang 900 M yang sangat rusak parah (rusak dan berlumpur), ia optimis jika jalan rusak ini bisa diselesaikan maka untuk selanjutnya tidak terlalu sulit.

"Kita targetkan sebulan kedepan bisa selesai 3 KM," aku Herman pada Bupati yang sedikit kawatir karena waktu akhir tahun sudah sangat mepet.

Meski begitu Bupati tetap optimis proyek tersebut dapat diselesaikan, dan jika itu tuntas maka akan dilanjutkan dengan meng Hot Mix, sehingga jalan Kampung Balak-Kundur hingga sampai ke Kota Selatpanjang mulus dilalui masyarakat.

Senada dengan Bupati, Kades Tj. Pranap, melalui kegiatan tersebut ia beharap dapat merubah cara berfikir masyarakat yang dulunya hanya berharap dari kayu alam kini beralih ke perkebunan seperti cabe dan bawang merah yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

"Dulunya masyarakat disini sangat kaya dari hasil jual kayu, kini setelah tidak adanya kayu, ekonomi masyarakat jadi susah, kita harapkan dengan panen raya ini dapat merubah ketergantungan masyarakat terhadap kayu alam, menjadi masyarakat petani," ucap Kades Tj. Pranap.

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk menghilangkan kebiasaan membakar lahan, karena akibat membakar lahan di Desa Tj. Pranap sempat terjadi kebakaran hebat yang menghaguskan lahan seluas 600 Ha dalam waktu 24 jam. "Kebiasaan disini tiap musim panas masyarakat membakar lahan, kini saya telah menguji dengan membuka lahan tanpa membakar, hanya dengan memanfaatkan limbah olahan Sagu sebagai pupuk, sukses menanam cabe nantinya akan dicoba menanam bawang merah, dengan percontohan ini semoga dapat diikuti oleh warga lainnya," harap Kades Tj. Pranap.

Pada kesempatan itu, Kades Tj. Pranap juga menyampaikan pesan terima kasih dari masyarakat pedalaman untuk Bupati atas terbukanya akses jalan Kampung Balak-Air Mabuk, sehingga dengan terbukanya akses itu masyarakat sudah dapat menikmati murahnya membeli kebutuhan hidup.

"Masyarakat Air Mabuk kirim salam kepada Bupati, mereka  ucapan terima kasih," ujar Kades Aswandi. (R16)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index