BANDARPETALANGAN (RIAUSKY.COM) - Perumahan elit milik Perusahaan PT Serikat Putra disinyalir kuat tidak mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Akibatnya pendapatan daerah dari pengurusan izin retribusi ini menguap tak menentu. Untuk itu, warga berharap aparat pemerintahan menindak perusahaan perkebunan kelapa sawit ini dengan tegas.
Demikian informasi ini disampaikan Ahmad (56) Tokoh masyarakat Desa Sialang Godang Kecamatan Bandar Petalangan.
Ia mengatakan, perusahaan yang memiliki dua wilayah, yakni Kecamatan Bandar Petalangan dan Bunut, Kabupaten Pelalawan. Disinyalir perumahan elitnya tidak mengantongi izin IMB, bahkan sejak awal pembangunan perumahan elit ini berdirikan. Malah perusahaan sampai sekarang enggan untuk mengurus izin kendatipun hanya IMB.
"Saya persis tahu persoalan PT Serikat Putra itu, bahkan sejak awal-awal berdiri, tidak sedikit dari pihak karyawan bertamu ke rumah. Mereka banyak curhat kepada saya, apa pun mereka ceritakan, bahkan beberapa dokumen perna ditunjukkan kepada saya. Dan hari ini saya berikan info terkait izin IMD aja dahulu. Sebab inikan telah merugikan pendapatan daerah, apa lagi saat ini daerah tengah kesulitan anggaran. Jadi kenapa tidak potensi ini dimaksimalkan," jelasnya.
Hendaknya, sambung Ahmad, apa yang ia informasi melalui media, hendaknya dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah untuk selanjutnya ditindak lanjuti. Guna memaksimal pendapatan daerah.
"Saya katakan dari ratusan perumahan karyawan, dengan tive berbeda-beda dan diperuntukan sesuai jabatan di perusahaan, tidak ada satupun yang memiliki izin IMB," jelasnya lagi, itu bisa bapak-bapak pihak pemerintahan khususnya Badan Penanaman Modal Perizinan Pelayanan Terpadu (BPMP2T) untuk mencek sendiri ke lapangan. Dan perumahaan tersebut tersebar di beberapa tempat, semisal Desa Terbangian, Desa Angkasa, Desa Sialang Godang, Desa Air Terjun, Desa Lubuk Raja, Desa Sialang Bungkuk, Kecamatan Bandar Petalangan, ada lagi perumahaan mereka di beberapa desa di Kecamatan Bunut.
"Pokoknya ratusan lah, kalau ribuan takut pula dikatakan berlebih-lebihan, tapi cek sendirilah. Bahkan media ini juga diajak yang bersangkutan untuk melihat beberapa perumahan elit perusahaan PT Serikat Putra," tutupnya.
Guna melakukan klasifikasi ini, media belum bisa menghubungi pihak menajemen perusahaan. (R09)
