Tantang KUD Dirikan Pabrik Turunan Kelapa Sawit

HM Harris: Mainset Pengurus KUD Harus Berubah, Tangkap Peluang Investasi

HM Harris: Mainset Pengurus KUD Harus Berubah, Tangkap Peluang Investasi
Bupati HM Harris tnda tangi prasasti peremian ST2P di ?kawasan teknopolitan
PANGKALAN KERINCI (RIAUSKY.COM) - Tidak ingin peluang investasi diambil para investor luar secara keseluruhan, HM Harris tawarkan KUD yang ada di Kabupaten Pelalawan untuk berinvestasi di kawasan teknopolitan. 
 
Tentunya dengan menyatukan kekuatan yang dimiliki masing-masing KUD di Kabupaten Pelalawan
 
"Ya, saya ajak mereka. Kita tahu ada seratusan lebih turunan kelapa sawit yang dapat diolah. Semisal turunan untuk bahan baku sabun, alat kosmetik. Pokoknya turunan ada ratusan, kenapa kita tidak, satu dari turunan ini kita yang kuasai dan dari pabrik kita produksi. Dari sana nanti saya harapkan ada pabrik-pabrik orang kita, sebab sejauh ini ada banyak orang luar menyatakan tekadnya membangun pabrik" ajak HM Harris.
 
Ia memberikan gambaran pontensi ini pada awak media Senin, 5 Desember 2016. Sebab Ia khawatir peluang ini ditangkap serta ambil para investor luar. Kalau ini terjadi lagi-lagi usahawan dalam hanya dapat gigit jari, atau bahasa lainnya hanya jadi penonton dilapangan sendiri.
 
"Saya harap hal itu tidak terjadi di negeri yang kaya dengan potensi ini. Ini saya sampaikan bukan kita anti terhadap investor luar, bahkan kita panggil malah mereka dengan memberikan kemudahan-kemudahan pengurusan izin dengan pelayan satu atap. Saya hanya berharap putra-putra kita dapat menangkap peluang ini, sekurang-kurang 10 persen usahan di dalam nanti kita yang punya," ulas HM Harris.
 
Lantas caranya bagaimana sambung HM Harris, salah satunya bisa dengan menyatukan kekuatan dan potensi yang ada, di Kabupaten Pelalawan sendiri berdiri banyak Koperasi Unit Desa (KUD) dengan aset yang mencapai miliaran rupiah. Berangkat dari situ, tentu banyak yang dapat mereka perbuat.
 
"Disini yang belum terbangun tentunya imegs kebersamaan. Disini memang sangat dibutuhkan perubahan pola pikir (menset). Saya mengajak para KUD-KUD ini untuk bergabung (konsorsium,red) dengan mendirikan perusahaan/pabrik pengolahan turunan kelapa sawit, lantas modal dari mana, tentu dari pernyataan modal masing-masing KUD itu tadi," imbuhnya seraya nemanbahkan pabrik itu nantinya di jalankan oleh tenaga-tenaga yang profesional.
 
Lantas kenapa sejauh ini hal itu belum ter pikirkan oleh masing-masing  KUD untuk bergabung membuat basis perusahaan, HM Harris mengatakan disinilah perlunya perubahan manset tadi.
 
"Kita tidak akan mampu jikalau beban berat dipikul sendiri, disni saya katakan lagi, mari kita berubah menset kita. Dan saya pikir kata kunci adalah nawaitu saja, apa yang tidak mungkin, asalkan kita bersama-sama, semua beban berat akan dapat diatasi, begitu juga persoalan pembangunan pabrik tadi," tuturnya seraya menambahkan untuk menyatukan kekuatan KUD tadi perlu memang ada orang-orang yang berpikiran maju kedepan, Ia mampu melihat kedepan peluang semacam apa.
 
"Saya sarankan mereka membuat pertemuan, duduk bersama-sama, katakanlah KUD A investasinya berapa, B dan C berapa begitu seterusnya. Saya sangat optimis akan hal ini, potensi pendanaan kita kuat kok, hanya saja kita masih belum mampu meroba menset kita "tuturnya lagi, kedepan kawasan teknopolitan ini berdiri pabrik dari putra-putra terbaik melaui konsorsium tadi. (R09)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index