DUMAI (RIAUSKY.COM)– Para sopir kendaraan truk angkutan industri melintas di Purnama Dumai Barat ke arah Kecamatan Sungai Sembilan seakan mengabaikan keselamatan masyarakat terutama penguna jalan umum yang melintas.
Meskipun sudah berulang kali di tegaskan baik dari gerakan Gempa (Gerakan Mahasiswa Masyarakat dan Pemuda) diperkuat KNPI bersama masyarakat melalui aksi demo blokade jalan serta turut melibatkan instansi terkait dalam mengatasi persoalan ini, namun masih ada saja sopir bandel yang ugal-ugalan.
Hal itu tebu dengan terjadi kemacetan panjang di Jalan Dr Wahidin Kelurahan Purnama Kecamatan Dumai Barat beberapa waktu lalu.
Seorang warga terlihat kesal mengejar hingga spontan menghentikan kendaraan truk tangki CPO itu. Sempat terjadi kemacetan mencapai satu kilometer, meskipun tak lama.
Pria yang mengunakan topi merah ini (masyarakat red) menyesalkan sopir truk yang hampir menabrak dirinya, lantaran sopir tersebut laju dan saling memotong kendaraan berat lainnya.
Meskipun tidak ada terjadi kecelakaan, pria yang tidak diketahui namanya ini mengaku hampir ditabrak kendaraan truk tersebut. Tak lama langsung meninggalkan truk tersebut.
Pantauan dilapangan, ia mengejar sopir truk tersebut lalu parkir ditengah jalan seraya melimpahkan ke kesalahan nya yang hampir terkena tabrak.
“Kalian tau ini jalan permukiman masyarakat, jangan seenaknya saja laju dan memotong kendaraan. Harusnya kalian teratur.” katanya kepada sopir truk tangki.
Sopir mengakui kesalahannya. Saat ditanya Ia mengakui sedang membawa muatan cpo ke salah satu perusahaan PT SDS. “maaf pak, saya motong jalan tadi sudah saya perkiraan.” katanya.
Meskipun terjadi kemacetan panjang, namun tidak terjadi lama, kendaraan tersebut di biarkan kembali berjalan seperti semula.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Dumai Bambang Sumantri saat dikonfirmasi mengatakan, jika terdapat truk melanggar aturan segera melaporkan.
“Melanggar ketentuan dan aturan di khawatir Bambang berdampak Kecelakan Lalu Lintas, apa lagi mengingat kendaraan truk yang melintas di permukiman warga Purnama Kecamatan Dumai Barat. “kata Bambang seperti dilaporkan trajunews.
Meskipun pihak Dishub sudah berulang kali mensosialisakan dan mengeluarkan surat edaran terhadap kecepatan dan melanggar rambu lalu lintas. Namun kesadaran sopir masih minim.
Di dalam ketentuan itu disampaikan bahwa kendaraan berat tidak di perbolehkan rapat atau beriringan, dijelaskan bahwa jarak iringi kendaraan truk paling minimal berjarak 50 Meter, dengan batas kecepatan 20km/ jam (kendaraan roda 6 atau lebih) Saat melintas di permukiman warga.
Kadishub meminta kepada masyarakat yang menemukan kendaraan berat yang melanggar aturan, pihaknya akan melakukan penindakan bersama kepolisian, maka dari itu Ia meminta agar sopir sadar bahwa jalan yang dilalui truk merupakan jalan masyarakat yang padat pemukiman warga, sehingga wajib mengikuti ketentuan.
Bambang mengakui secara pribadi ia berulang kali langsung turun menangani masalah para sopir yang masih membandel. “saya sebagai kepada dinas langsung turun memperingati sopir ditengah jalan, itu didepan saya, ini bukti bahwa sopir masih minim kesadaran,” pungkasnya.
Bambang menghimbau kepada masyarakat agar dapat membantu mengawasi, “artinya jika terdapat kendaraan truk melanggar aturan, segera catatan plat nomor nya atau foto, kami bersama pihak kepolisian akan langsung turun ke perusahaan untuk menindak kendaraan tersebut. “tutup bambang.
Wali Ketua KNPI, Guspian menyesalkan hal tersebut, ia meminta agar instansi terkait dapat menindak tegas persoalan tersebut,” jika ini tidak diawasi maka masyarakat lagi yang menjadi korban, “tutup Guspian.(R07/i)
Listrik Indonesia
