Dengan DMIJ, Pemdes Selat Nama Mulai Bisa Selamatkan Kebun Kelapa Rakyat

Dengan DMIJ, Pemdes Selat Nama Mulai Bisa Selamatkan Kebun Kelapa Rakyat
Tampak Tanggul Mekanik yang dikerjakan oleh Pemerintah Desa Selat Nama, Kecamatan Tanah Merah, Indragiri Hilir, sebagai upaya penyelamatan kebun kelapa rakyat yang tersisa.
SELATNAMA (RIAUSKY.COM) - Desa Selat Nama, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, yang kini hanya berpenduduk sekitar 400 jiwa ternyata dulu merupakan kampung yang ramai.
 
Hancurnya kebun kelapa karena tenggelam membuat desa tertua di Tanah Merah tersebut ditinggalkan oleh warganya.
 
"Dulu disini itu ramai. Inikan merupakan desa tertua di kecamatan ini. Akibat kebun-kebun kelapa tenggelam dan hancur membuat banyak penduduk memilih pindah dari sini," cerita Revi Alamsyah, Kepala Desa Selat Nama, saat didatangi wartawan pekan lalu.
 
Saat ini, sebut Revi, hanya sekitar 15 persen saja yang tersisa dari ratusan hektar kebun kelapa tersebut. Hal ini katanya, akibat pemulihan kanal-kanal air serta tanggul yang dapat menahan air masuk ke kebun, lama tak dilakukan.
 
"Disini intrusinya memang sangat parah. Ditambah dengan lama tak di normalisasi, tentulah membuat kebun-kebun kelapa itu mudah hancur," katanya.
 
Sejak beberapa tahun yang lalu, paparnya, memang sudah dimulai perbaikan tanggul dan kanal-kanal tersebut, baik dari dana Pemkab Inhil maupun bantuan dari Pemprov Riau. Tapi sayang, katanya, perbaikan tersebut tidak terealisasi secara baik seperti tanggul yang dikerjakan kurang tinggi hingga membuat air mudah untuk masuk kembali ke kebun-kebun kelapa masyarakat.
 
"Itu sudah lama, saya pun belum menjadi Kades disini. Tapi tahun 2014 lalu, Pemkab Inhil melalui anggaran murninya telah mulai kembali pembuatan tanggul disini. Dapatlah sekitar 20 kiloan, parit di dua dusun yang bisa diperbaiki," terangnya.
 
Pemerintah Desa Selat Nama sendiri, sebutnya, tak mau ketinggalan. Mulai kepemimpinannya di 2016 ini, dibuatlah pula kegiatan untuk penyelamatan kebun-kebun yang tersisa.
 
"Memang tak besar. Tapi paling tidak, dapat menyelamatkan kebun-kebun yang tersisa. Totalnya tahun ini kita ada membuat tanggul mekanik sepanjang 3,7 kilometer. Mudah-mudahan ini dapat membantu kebun-kebun masyarakat," ujarnya.
 
Pembuatan Tanggul Mekanik itu sendiri, imbuhnya, dapat dilaksanakan tentu karena dana yang dimiliki desa saat ini cukup besar. Seperti yang diakuinya, sejak Pemkab Inhil menyalurkan anggaran besar melalui Program DMIJ-nya, Pemerintah Desa memang cukup leluasa untuk membuat kegiatan bagi kebuthan masyarakat.
 
"Bersyukur kita saat ini dalam memimpin desa. Kalau dulu itu paling banyak hanya 3 kegiatan saja yang bisa kita selenggarakan. Itu pun volumenya kecil-kecil. Alhamdullillah sekarang banyak kegiatan yang bisa kita buat, sehingga kebutuhan masyarakat seperti jalan, jembatan serta tanggul itu lebih cepat terpenuhi," pungkasnya. (R17)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index