DIBERI TUAK SAMPAI TELER, Pria Ini Hunjamkan Parang ke Leher Akhiri Hidup Ayahnya, Ini Pengakuannya

DIBERI TUAK SAMPAI TELER, Pria Ini Hunjamkan Parang ke Leher Akhiri Hidup  Ayahnya, Ini Pengakuannya
Bagian rekonstruksi pembunuhan ayah oleh anak di Rokan Hilir.

BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM) -  Tak ada yang menyangka kalau Ra (20) sanggup mengakhiri hidup ayah kandugnyanya Kamaluddin (42).

Sempat sama-sama minum tuak di beranda rumah, ternyata itu adalah puncak dari dendam dan amarah Ra kepada sang ayah.

Sering kena marah semenjak kecil, dipukuli, termasuk melakukan perbuatan kasar kepada sang ibu dilampiaskannya dengan menebaskan parang ke leher sang ayah. Cukup dua tebasan, sang ayah pun terkapar bersimbah darah.

Ra pun panik, dia berusaha menghilangkan barang bukti dengan membiarkan begitu saja tubuh ayahnya, Kamaluddin terkapar bersimbah darah. Teriakan dari sang ibu, Sumiyati pula yang kemudian membuat warga jalan Makmur, Kepenghuluan Bagan Jawa, Kecamatan Bangko yang sedang terlelap tidur gempar.

Sempat menduga ada pencurian berujung maut, dari sanalah, aparat kepolisian mengarahkan tuduhan kepada Ra. Ya, sempat sama-sama minum tuak di rumahnya, Ra malah tidak ditemukan ketika sang ayah tewas malam buta itu.

Rentetan peristiwa pembunuhan sadis itu kembali diungkap dalam proses rekonstruksi yang dilaksanakan personel  Polsek Bangko terhadap kasus anak bunuh ayah kandungnya itu.

Dari proses itu juga dipastikan kalau  tewasnya Kamaluddin adalah sebuah tindak terencana yang memang sudah jauh-jauh hari dipersiapkan Ra.

Proses Rekonstruksi dipimpin Kapolsek Bangko, Kompol Agung Triadianto SIK itu dihadiri Kapolres Rokan Hilir AKBP Henry Posma Lubis SIK MH, Kajari Rokan Hilir, Bima Suprayoga, Kasipiduam Kejari Rohil Sobrani Binzar, Waka Polsek Bangko AKP Dodi, Kanit Reskrim Polsek Bangko, AKP Eduard Pardosi SH, dalam kegiatan ini didukung oleh personil Sat Sabhara Polres Rohil,berjumlah sepuluh orang dipimpin langsung oleh Kasat Sabhara Polres Rohil, AKP Ruslan.

Kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Ra (20) terhadap korban, Kamaluddin (42) warga jalan Makmur, Kepenghuluan Bagan Jawa, Kecamatan Bangko. Rekontruksi berlangsung sekitra 2 jam yang dimulia pukul 09.00-11.00 WIB dengan 49 adegan. Senin, 8 Januari 2017.

Hasil rekontruksi pelaku  berencana untuk menghabisi nyawa sang ayah dengan modus sakit hati karena sering dimarahi.

Kapolres mengatakan, dari awal 19 adegan terjadi penambahan adegan sesuai dengan koordinasi dengan pihak Kepala Kejaksaan. Alhasil 49 rekontruksi diperagakan dan dihadiri oleh para saksi-saksi yang tak lain adalah nenek dan ibu pelaku.

Pelaku merupkan anak kelima dari tujuh bersaudara. Adapun motif pembunuhan karena didasari motif dendam anak terhadap korban yang adalah ayah kandungnya. Adapun dendam karena sering menerima perlakuan buruk dan sering dipukul oleh pelaku sejak kecil. Sehingga pelaku berencana untuk membunuh ayahnya dengan cara membeli tuak dan mengajaknya minum bersama. Niatnya, setelah ayahnya mabuk dan tertidur lelap, ia akan melakukan pembunuhan.

Dalam adegan itu, setelah yakin ayahnya tidur lelap, Ra langsung beranjak ke dapur untuk mengambil sebilah parang dan kembali ke kamar, saat itu pelaku langsung menghujamkan parang itu ke leher ayahnya sebanyak dua kali. Setelah yakin ayahnya tak bernyawa, pelaku langsung melarikan diri.

Usai rekontruksi Polsek Bangko melakukan Press Rilis di Mapolsek Bangko. Dalam kesempatan itu polisi menghadrikan tersangka dan barang bukti yang digunakan untuk membunuh.

Kapolsek Bangko Kompol Agung Triadianto mengatakan, bahwa tersangka ditangkap setelah dilakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan tersangka. Polisi bertolak sejak subuh hari saat hari kejadian, Jumat 17 Desember 2016 usai masuk laporan dari pihak RT setempat.

"Saat ditangkap tersangka melakukan perlawanan dan kita sempat mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Namun tidak diindahkan juga." kata Kapolsek seperti dilaporkan spiritriaucom.

Setelah kejar-kejaran sampai masuk-masuk kedalam parit dan semak belukar dan terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di kaki bagian kiri.

Saat penangkaan ikut dibantu oleh Kapolsek Bagan Sinembah Kompol  Eka Aryandi, Kanit Reskrim Polsek Bangko AKP Eduard Pardosi dan tim buser Polsek Bangko. Setibanya di Bagan Siapiapi sekira pukul 18.30 WIB tersangka langsung dibawa ke Mapolsek Bangko.

Pengakuan tersangka, ia tega menghabsi nyawa ayahnya lantaran kesal. "Keterangan tersangka kalau ayahnya sering mukul, baik ibunya maupuan dia ," kata Kapolsek.

Sebelumnya, warga sempat dihebohkan dengan kejadian pembunhan pada Jumat dini hari. Berawal ketika istri korban Sumiyati pulang kerumah. Sesampainya dirumah istri korban melihat suaminya serta anaknya sedang minum tuak di ruang tamu.

Melihat keduanya sedang  minum tuak tersebut, pelapor pun mengatakan, " Kamu ini membeli tuak ada duit, mau beli gas untuk masak gak ada duit. Sedangkan aku kalian suruh cari duit, " kata Sumiyati saat itu. Mendengar istirnya bicara seperti itu korban Kamaludin dan anaknya Ra hanya diam saja.

Setelah itu Sumiyati langsung tidur di depan tv ruang tamu bersama mertuanya bernama Ramah. Sedangakn Kamaludin dan Ra tidur di dalam kamar depan berdua.

Tak lama setelah itu, sekitar pukul 03.30 WIB pelapor bangun di karenakan merasa sakit perut dan pergi ke kamar mandi yang terletak di belakng rumah. Selesai dari kamar mandi pelapor ingin menuju kerumahnya dan melihat anak kecilnya bernama Risky lagi di pintu belakang.

" Jadi ia merasa heran anak kecilnya Risky yang semula berada di dalam kamar tiba tiba sudah berada di luar, pelapor pun langsung menuju ke kamar depan," terang Kapolsek.

Saat membuka pintu pelapor merasa kaget karena melihat suaminya Kamaluddin lagi terbaring tidak bergerak dengan leher penuh luka. Iapun melihat dikamar tersebut Ra sudah tidak ada. Ia pun langusng membangunkan mertuanya dan melaporkan hal ini ke Rt setempat.

"Pelaku kita ancama dengan hukuman seumur hidup atau paling singkat 15 tahun karena melakukan pembunuhan secara berencana," kata Kapolsek. (R04/i)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index