11 Personel Polisi di Kepulauan Meranti Ditampar Ramai- ramai, Ini Penyebabnya...

11 Personel  Polisi di Kepulauan Meranti Ditampar Ramai- ramai, Ini  Penyebabnya...
Proses pemeriksaan urin anggota kepolisian di Kepulauan Meranti.
SELATPANJANG (RIAUSKY.COM)- Sebanyak 11 oknum anggota Polres Kepulauan Meranti harus menahan rasa sakit dan malu. Mereka ditampar oleh 165 personil polisi lainnya, karena kedapatan positif mengkonsumsi Narkoba dalam proses tes urine mendadak yang dilakukan Rabu, 18 Januari 2017 pagi lalu.
 
Mau menampar atau ditampar. Begitulah peristiwa yang terjadi di Polres Kepulauan Meranti setelah memastikan adanya 11 oknum personil yang positif Narkoba.
 
Satu persatu 165 orang personil, baik perwira maupun bintara yang bertugas hari itu diminta maju. Mereka wajib menghadiahi tamparan pada 11 oknum polisi yang telah berbaris di halaman depan Mapolres Meranti.
 
Setiap personel hanya mendapat satu jatah tamparan pada masing-masing anggota yang positif Narkoba. Kecuali, bagi perwira terhadap bawahannya (satuan). Bahkan, anggota yang tidak serius menampar, karena segan terhadap senior atau teman satu leting, juga mendapatkan hadiah tamparan dari Waka Polres Kompol Dr Wawan Setiawan MH.
 
Meski diperbolehkan menampar sekeras mungkin hingga mengeluarkan darah dari mulut para polisi bandel itu, 165 orang anggota tersebut tetap tidak dibenarkan memukuli pada bagian telinga. Sehingga hukuman yang diberikan tidak sampai berakibat fatal.
 
“Kita ingin anggota kepolisian benar-benar bersih dari Narkoba. Bagaimana kita mau membasmi Narkoba, sementara di tubuh kita menggunakan Narkoba. Mereka harus dihukum, sebelum disidangkan sebagai pelanggar indisplinan,” kata Kapolres Meranti AKBP Barliansyah SIK kepada wartawan yang hadir pagi itu sebagaimana dilaporkan Pekanbarumx.
 
Menurut Barliansyah, dari 263 personil Polres Kepulauan Meranti sebanyak 165 personil telah dilakukan tes urine. Hasilnya, terdapat 11 personil yang positif Narkoba. 
 
Tes urine akan terus dilakukan terhadap personil yang belum mengikutinya. Termasuk satu personil berpangkat Briptu TH, yang langsung melarikan diri saat tes digelar.
 
Terhadap personil yang lari itu, kata Barliansyah, masih dicari. Pencarian tetap melibatkan Propam, seperti penjemputan paksa. “Ia ketakutan saat akan dilakukan tes urine ini. Diduga personil tersebut menggunakan narkoba,” ujar Kapolres yang akrap disapa Barli itu.
 
Kapolres juga mengaku, sampai saat ini masih ada tiga Polsek lagi yang belum mengikuti tes urine. Di antaranya, Polsek Rangsang, Polsek Merbau dan Polsek Tebingtinggi Barat. “Kalau mereka (personil) preman, saya lebih preman dari mereka,” ungkapnya. (R04/i)

Listrik Indonesia

#Polisi Meranti

Index

Berita Lainnya

Index