SELATPANJANG (RIAUSKY.COM) - Ternyata dampak kabut asap pada kesehatan tidak hanya sesak nafas. Seperti yang dialami Dini Aira Syafana, seorang bocah perempuan berusia 3 tahun di Kepulauan Meranti, menderita mata membengkak dan memar serta ada darah membeku pada bola matanya.
Bocah cantik ini merupakan anak satu-satunya dari pasangan Mardi (34)dan Sri Maryami alias Cici, warga Gang Mekar Hijau, Jalan Perumbi Kanan, Desa Banglas BaratKecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti.
Menurut Cici ibunda Dini awalnya mata anaknya normal. Namun sejak 3 minggu lalu, Dini batuk-batuk dan berdahak. Lalu, pihak keluarga memberikan Dini sirup obat batuk.
Setelah seminggu berlalu, batuk Dini tak kunjung reda. Malah semakin parah. "Batuknya makin parah sejak 2 minggu belakangan ini," kata Cici.
Lama kelamaan, bagian mata putih Dini berwarna merah pekat, akibat ada darah yang membeku. Selain itu, kelopak matanya memar membiru (seperti bekas dipukul, red).
"Kalau dia batuk disertai muntah. Selain itu, juga sesak nafas. Padahal di keluarga kami tidak ada terkena asma," kata Cici lagi.
Karena tidak kunjung membaik, pihak keluarga membawanya ke salah satu dokter yang ada di Selatpanjang. "Kata dokter ini gejala ISPA. Lalu kami bawa ke RSUD," ceritanya lagi.
Khawatir tekanan batuk yang begitu kuat akan membuat banyak pembuluh darah di mata Dini menjadi pecah, keluarga Cici membawa Dini ke Pekanbaru, untuk berobat ke dokter spesialis mata di RS Santa Maria Jalan di Ahmad Yani Pekanbaru.
"Untuk saat ini kami masih menggunakan dana pribadi. Kami harap ada bantuan dari banyak pihak. Kita sama-sama tahu bagaimana biaya di RS Swasta, padahal suami saya hanya kerja bangunan," tambah Cici.(RO3)
Listrik Indonesia
