PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Meski berlangsung meriah dengan adu yel-yel dari masing-masing tim sukses dan pendukung pasangan calon, namun pelaksanaan debat publik Pilkada Pekanbaru yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum kurang memberikan kepuasan pada masyarakat.
Mereka mempertanyakan sejumlah pasangan calon yang terkesan tidak siap untuk mengikuti diskusi publik bahkan sampai dianggap tidak menguasai apa yang menjadi visi dan misinya masing-masing.
''Ya, kalau saya lihat, banyak pasangan calon masih tidak menguasai visi misi, mereka cenderung membaca konsep, tidak sampai pada pemaparannya. Kalau pun berdiskusi, cenderung hanya membahas kulit, tidak nampak isinya,'' ungkap Misran, warga Tenayan Raya yang mengikuti acara debat publik di Hotel Pangeran Pekanbaru
.
.
''Ya, harusnya mereka itu lah sudah menguasai visi misinya, masa waktu ditanyakan lawan mereka saling buka catatan, itu kan tandanya tak menguasai,'' kata dia.
Namun begitu, Misran mengaku sedikit bangga, karena, selama berlangsungnya debat publik, semua pasangan calon terlihat akur dan tidak saling menyerang secara terbuka.
Hal yang sama juga diungkapkan Yurnani, warga Rumbai yang menyebutkan belum melihat jelas bentuk dari program yang ditawarkan. ''Mungkin saya hanya melihat Pak Firdaus yang berani terbuka saat menjelaskan tentang pengembangan Pekanbaru ke depan, tentang konsep perizinan, pendidikan. Untuk calon lain, masih terfokus pada satu sektor saja.Pak Syahril terlalu fokus ke persoalan pendidikan, padahal Pekanbaru maju dengan banyak sisi,'' kata dia.
Dari pantauan Riausky.com, sepanjang berlangsungnya debat publik, memang ada beberapa pasangan calon yang sempat teks book, sehingga penjelasannya tentang visi yang ditawarkan menjadi formal.
Pasangan Ramli Walid- Irvan Herman mulai berbicara terbuka tentang visi dan misinya memasuki sesi tiga dari debat publik.
Adapun pasangan Herman Nazar-Defi Warman, fokus pada upaya pelayanan publik yang mudah, cemat dan biaya yang pasti juga peningkatan kualitas layanan pendidikan.(R04)
Listrik Indonesia
