PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Tahun 2016 lalu sebanyak 102 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di kota Pekanbaru.
Dari angka tersebut, sudah banyak yang dipidanakan. Namun, kekerasan perempuan dan anak tetap terjadi tanpa bisa ditekan jumlahnya.
Hal ini diakui Dinas Sosial (Dinsos) kota Pekanbaru. Chairani selaku Kepala Dinas Sosial menyebutkan kasus ini terjadi pada masyarakat golongan ekonominya menengah kebawah.
"Bisa saja faktor ekonomi menjadi penyebabnya. Karena rata - rata kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi pada masyarakat golongan menengah kebawah," katanya, Selasa, 14 Februari 2017.
Chairani menyebutkan persoalan ini, pihaknya di Dinsos Pekanbaru hanya bisa mendampingi saja. Namun hal itu juga membutuhkan anggaran.
Sebab, selain butuh SDM pendampingan, juga butuh pengacara. "Ini masalah anggaran saja. Kami di Dinsos beda dengan dinas lain," tutupnya. (R05)
Listrik Indonesia