Lihat Pertanian di Sungai Upih, Menteri Pertanian Ingin Segera Kuasai Pasar Singapura-Malaysia

Lihat Pertanian di Sungai Upih, Menteri Pertanian Ingin Segera Kuasai Pasar Singapura-Malaysia
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman
PANGKALANKERINCI (RIAUSKY.COM)- Posisi Pelalawan yang strategis dan berada di perbatasan dengan negara tetangga membuat Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman tergugah untuk menguasai pasar pertanian di Singapura dan Malaysia.
 
Khususnya untuk jenis tanaman organik. Andi menyebutkan, peluang besar untuk menguasai pasar kedua negara tersebut terbuka lebar dari wilayah Pelalawan. 
 
Karena itulah, tanpa butuh waktu lama, Menteri pertanian menargetkan bisa mensuplai 1,5 juta ton tanaman pertanian organik untuk kedua negara tersebut, salah satunya untuk jenis jagung.
 
"Mereka (Malaysia-Singapura) impor (komoditas pertanian organik) dari Vietnam dan Pakistan. Itu jumlahnya mencapai 1,5 juta ton per tahun. Sebenarnya itu kan pasar kita. Kita harus rebut pasar itu segera," ungkap menteri.
 
Untuk itu, dia menargetkan pengembangan komoditas di Pelalawan dapat dilakukan secepatnya. "Target tiga tahun selesai," ujarnya.
 
Menteri pertanian datang ke Sungai Upih, Kabupaten pelalawan untuk mengikuti panen raya padi yang dilakukan pertani padi setempat. 
 
Selain melakukan panen bersama rombongan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Pangdam I BukitBarisan Lodewyjk Pusung,Bupati Pelalawan, HM Harris, rombongan menteri juga melakukan penyerahan sejumlah peralatan untuk panen, seperti hand traktor ukuran besar, hand traktor kecil, bibit padi dan jagung juga mesin pompa.
 
''Kita berharap di kawasan ini bukan saja bisa menjadi pnghasil, namun juga sebagai pengekspor untuk jenis tanaman pertanian untuk Indonesia,'' kata Menteri. 
 
Sementara Bupati Pelalawan, HM Harris dalam kesempatan yang sama menyebutkan pihaknya memang concern untuk mengembangkan kawasan di kuala Kampar sebagai sentra pertanian.
 
Dengan luas lahan yang siap ditanami seluas 50.000 hektare persegi, pihaknya berharap Kuala Kampar bisa menjadi pensuplai potensi pertanian padi khususnya untuk wilayah Pelalawan dan Riau umumnya.
 
''Saat ini, kita baru bisa panen seluas 5.000 haktare secara serentak. Tapi, peluang pengembangan kita masih cukup besar dengan lahan yang tersedia dan dukungan Pemprov Riau juga Kementerian Pertanian ini,'' kata Harris.(R07)

Listrik Indonesia

#Pelalawan

Index

Berita Lainnya

Index