Gawat... Tujuh Desa di Kampar Kiri Hulu Terancam Rawan Pangan

Gawat... Tujuh Desa di Kampar Kiri Hulu Terancam Rawan Pangan
Jalan rusak di Kampar Kiri Hulu
LIPATKAIN (RIAUSKY.COM) - Akibat musim hujan yang tiada henti, tujuh desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu terancam rawan pangan. Hal itu disebabkan terputusnya akses transportasi dan jeleknya kondisi jalan menuju desa-desa tersebut.
 
Camat Kampar Kiri Hulu Nuzum Ashal melalui sambungan telepon selulernya kepada wartawan, terkait kondisi banjir di wilayahnya, kemarin mengungkapkan, tujuh desa yang benar-benar terancam rawan pangan yaitu Desa Pangkalan Serik, Batu Sasak, Lubuk Bigau, Kebun Tinggi, Tanjung Permai, Pangkalan Kapas serta Tanjung Harapan. 
 
Seluruh desa tersebut hingga hari ini  tidak bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat. "Karena akses jalan ke sana longsor sejak Kamis lalu hingga sampai saat ini belum bisa dilalui," ungkap Nuzum.
 
"Jika kondisi seperti itu tidak ditanggulangi secepatnya akan di kwatirkan terjadi rawan pangan," tegas Nuzum. Meskipun ada bantuan dari beberapa pihak namun untuk mobilisasi pangan tidak bisa dilakukan  dengan kendaraan roda empat. Untuk jenis kendaraan roda dua juga harus dengan perjuangan ekstra mengingat sebagian badan jalan berlumpur dengan ketinggian lumpur yang cukup menyulitkan pengendara.
 
"Kondisi jalan yang parah ini ini tentu akan berdampak kepada harga bahan pokok akan melambung tinggi," ulas Camat Nuzum.
 
Diakuinya, kondisi tersebut  telah dilaporkan kepada instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar dan Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman Rakyat Kampar. 
 
Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kampar, Dahlan menyebutkan, direncanakan hari ini pihaknya akan menyalurkan bantuan Sebanyak 14 ton beras  untuk 8 kecamatan dan 30 desa yang terdampak banjir di Kabupaten Kampar.
 
Salah seorang tokoh pemuda dari Desa Lubuk Bigau Arika Harmon mengungkapkan, terputusnya akses jalan ke beberapa desa yang berada di hulu Kecamatan Kampar Kiri Hulu bukan kali ini saja, hampir setiap tahun atau setiap kali musim hujan datang karena kondisi jalan memang sangat jelek. 
 
Arika mengaku telah lama menyuarakan kondisi jalan di Kampar Kiri Hulu ini bahkan telah sampai kepada DPR RI dan pejabat di pemerintah pusat. Namun jawaban yang selalu diterima karena wilayah tersebut berada di kawasan hutan.
 
Untuk beberapa desa kata Arika masyarakatnya harus melewati Tanjung Pati, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar untuk berurusan ke ibo kota Kabupaten Kampar. Empat desa yang keluar di Kenegerian Bulu Kasok itu adalah Tanjung Permai, Lubuk Bigau, Pangkalan Kapas dan Kebun Tinggi. 
 
"Kalau keluar ke Lipatkain susah, masyarakat berbelanja di Taram sekitarnya," beber Arika. (R10/Skc)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index