Teliti Lahan Gambut di Riau, UIR Kolaborasi dengan Jepang dan Pemkab Siak

Teliti Lahan Gambut di Riau, UIR Kolaborasi dengan Jepang dan Pemkab Siak
Dua peneliti dari Chiba University Jepang, yaitu Dr. Ayataka Takahashi dan Yuta Izumi meninjau ruang kerja mereka di gedung Rektorat UIR.
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Universitas Islam Riau (UIR) dan Chiba University Jepang terlibat dalam kerjasama penelitian lahan gambut di Kabupaten Siak. 
 
Penelitian yang juga berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Siak ini diharapkan mampu mencarikan solusi persoalan lahan gambut di Indonesia.
 
Rektor UIR Prof Dr Detri Karya, SE, MA, menyebut ada lima tim tenaga peneliti Chiba University Jepang dibawah pimpinan langsung Prof. Dr. Josaphat Tetuko Sri Sumantyio, Ph.D yang bekerjasama dengan Universitas Islam Riau dan Badan Ligkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDA) Kabupaten Siak.
 
Saat ini, dua tim peneliti Chiba University, yaitu, Dr. Ayataka Takahashi dan Yuta Izumi saat ini sudah ada di Riau untuk melakukan penelitian di Kabupaten Siak tersebut. Dari Pihak UIR sendiri penelitian ini di pimpin langsung oleh Rektor UIR dan Dr. Eng. Husnul Kausarian, M.Sc dan dari Pemkab Siak di pimpin langsung oleh Bupati Siak Syamsuar.
 
“Saat ini sudah ada dua orang dari Chiba University yang nanti bekerjasama dengan Pemkab Siak dan sudah mulai melakukan penelitian di Kabupaten Siak. Selama mereka disini mereka akan berkantor di gedung Rektorat UIR,” jelas Rektor UIR, Rabu, 22 Maret 2017. 
 
Rektor menjelaskan, diaharapkan dari hasil penelitian antara Chiba University Jepang, UIR dan Pemkab Siak ini akan menemukan karakter gambut yang lengkap sehingga ia akan menjadi pilot project nasional bagi penanganan berbagai isu-isu lingkungan terutama terkait penanganan lahan gambut dan kebakaran hutan dan lahan yang selama ini kerap terjadi di Indonesia, terutama di Sumatera dan Kalimantan.
 
“Persoalan lahan gambut terutama menyangkut kebakaran hutan dan lahan sudah menahun terjadi. Jadi hasil penelitian ini kita harapkan bisa digunakan pemerintah baik nasional maupun daerah sebagai rujukan untuk penanganan permasalahan pada lahan gambut tersebut,”katanya.
 
Dikatakan Rektor UIR, Kerjasama penelitian antara Chiba Universiti dengan UIR dan Pemkab Siak ini merupakan bentuk realisasi kerjasama UIR dengan Chiba University dimana UIR juga telah dijadikan sebagai sister university bgai Chiba University November 2016 lalu. Chiba university juga kerjasama dengan Pemkab Siak untuk beberapa bidang.
 
Dengan UIR Chiba University selain telah dijadikannya UIR sebagai sister university, kerjasama bidang pendidikan misalnya meliputi kerjasama penelitian, pertukaran pelajar dimana biaya pendidikan untuk hal tersebut ditanggung oleh Jepang.
 
“Banyak hal yang bisa dihasilkan dari kerjasama ini dan mulai direalisasikan, termasuk juga misalnya UIR dijadikan Center for Remote Sensing atau Pusat Penelitian Pengindraan Jarak Jauh,”kata Rektor UIR lagi.
 
Sementara dengan Pemkab Siak misalnya, kerjasama dilakukan baik di bidang perkebunan, bidang pendidikan termasuk nantinya seperti pertukaran pelajar, pertukaran staf peneliti, bidang lingkungan hidup, pengelolaan sampah dan air bersih.
 
Detri menegaskan komitmen UIR untuk meningkatkan mutu pendidikan di UIR, tidak hanya bidang pengajaran saja, termasuk juga bidang penelitian. Komitmen tersebut katanya dengan upaya-upaya UIR untuk terus menjalin kerjasama dengan berbagai instansi baik nasional termasuk juga universitas-universitas ternama di dunia.
 
“Hanya melalui kerjasama inilah kita bisa meningkatkan mutu pendidikan kita. Hari ini kalau kita bekerjasama dengan Chiba Universiti, besok akan kita upayakan lagi bisa kerjasama dengan universitas terbaik lainnya,” tegasnya. (R07/Mcr)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index