Forum Diskusi Ekonomi dan Outlook Regional Provins

Mendorong Reformasi Pangan di Riau, Begini Caranya...

Mendorong Reformasi Pangan di Riau, Begini Caranya...
Suasana Forum Diskusi Ekonomi dan Outlook Regional Provinsi Riau
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Riau merupakan salah satu daerah di Riau yang punya karakteristik yang cukup unik, di saat lanju pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, justru sektor pertanian pangannya menurun.
 
Hal ini terungkap dalam Forum Diskusi Ekonomi dan Outlook Regional Provinsi Riau yang ditaja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Kamis, 23 Maret 2017.
 
Hermanto Siregar, selaku Wakil Rektor IPB yang hadir sebagai narasumber dalam kesempatan tersebut memaparkan sejumlah data yang cukup mencenangkan, memang diakuinya secara umum Jumlah Rumah Tangga (RT) usaha Pertanian di Riau meningkat jadi Jumlahnya menjadi 581,517, namun ini masih hanya 2,2 persen dari jumlah RTUP Indonesia.
 
"Namun kalau dilihat jumlah RT Pertanian Tanaman Pangan di Riau relatif kecil hanya 109 ribu dibandingkan 17,7 juta di Indonesia," jelasnya.
 
Sementara itu luas tanam padi sawah Riau hanya 53,4 ribu Ha atau sekitar 0,6 persen luas tanam PS Nasional, sementara padi ladang hampir 9000 Ha (1,2 persen luas tanam PL nasional)
 
 
Selanjutnya menurut Hermanto, hal yang membuat miri adalah Jumlah RT Usaha Pertanian yang melakukan pengolahan hasil pertanian di Riau hanya 29,7 ribu atau 5,1 persennya saja. "Artinya 94,9 persen lainnya menjual hasil pertanian mentah," katanya.
 
Bahkan data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau menyebutkan daerah Riau mengalami defisit pangan yang semakin meningkat, yaitu dari 1,32 juta ton pada 2015 menjadi 1,43 juta ton pada 2017.
 
Ia pun menganaliasa ada beberapa persoalan yang dihadapi Provinsi Riau sata ini, seperti laju pertumbuhan permintaan pangan yang lebih cepat
dari laju pertumbuhan produksi pangan dalam negeri serta rendahnya daya beli sebagian (besar) masyarakat.
 
Selain itu ada juga tingginya kompetisi pemanfaatan sumberdaya alam, konversi lahan pertanian, menurunnya kualitas dumberdaya alam.
 
Ia pun menyebutkan untuk melakukan repormasi di sektor pangan, Pemprov Riau bersama masyarakat harus meningkatkan kinerja sektor pertanian/pangan dan juga kinerja sektor industri, harus dipacu perkembangannya secara sustainable.
 
"Perikanan dan peternakan merupakan sleeping giant yang harus dikembangkan sebagai sumber pertumbuhan baru sektor pertanian," jelasnya.
 
Diakuinya, Riau punya kelapa sawit sebagai sektor primadona yang telah menopang negeri ini selama bertahun-tahun, namun ia mengingatkan, perlu juga mencari sektor lain salah satunya di pangan agar Riau tak lagi bergantung ke provinsi tetangga. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index