Durhaka... Wajah Ibu Kandung Bermandi Darah Usai Dilempar Anaknya Pakai Piring Kaca

Durhaka... Wajah Ibu Kandung Bermandi Darah Usai Dilempar Anaknya Pakai Piring Kaca
Korban saat mendapatkan perawatan
BANJARMASIN (RIAUSKY.COM) - Seorang pemuda inisial RR alias Iki, 25, tega menganiaya ibunya sendiri. Kejadian tak biasa ini terjadi di rumahnya di Jalan A Yani Gang Karunia Rt 21 Kelurahan Pemurus Luar Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan, Senin (24/4) sekitar pukul 19.30 Wita.
 
Penganiayaan ini berawal ketika pelaku ingin meminta uang kepada Halimatusa'diah, ibunya. Perempuan berusia 42 tahun itu kemudian tidak memberinya.
 
Merasa keinginannya untuk berbelanja tidak dipenuhi, Iki pergi ke dapur untuk mengambil piring. Tanpa basa basi, dia kemudian langsung melemparkan piring tersebut ke wajah ibunya. Piring itu bahkan pecah di wajahnya.
 
Darah seketika bercucuran di wajah ibu yang melahirkan Iki ini. Halimatusa'diah mengalami luka robek di beberapa bagian wajahnya.
 
Warga sekitar rumah sendiri tak menyangka hal ini bisa terjadi. Pasalnya, di keseharian pelaku dikenal baik oleh warga. "Saya terkejut Iki berbuat nekat seperti itu kepada ibunya sendiri," ungkap Siran (50) kepada Radar Banjarmasin.
 
Dia juga mengaku bahwa setiap kali lewat, Iki selalu menegurnya. "Dia selalu memanggil saya pa le, dengan senyumnya ketika lewat di depan rumah saya," ucapnya bercerita.
 
Tak berbeda dengan Siran, Nasai alias Sai (43) juga mengatakan bahwa Iki orangnya baik, sampai-sampai handphone milik pelaku sering dipinjamkan ke anaknya.
 
"Dia pernah bercerita kepada saya bahwa berkeinginan untuk membuka usaha, dan sebagai modalnya dia ingin menjual rumahnya," pungkasnya.
 
Sai juga menambahkan bahwa sebelum magrib di malam itu, dia melihat Iki sedang dibonceng temannya untuk pulang ke rumah. Apa yang membuat Iki menjadi beringas padahal dia dikenal sebagai pemuda yang sopan?
 
Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Anjar Wicaksana mengatakan saat kejadian itu Iki dalam kondisi mabuk minuman keras.
 
Kapolresta juga menambahkan bahwa pelaku sebelumnya pernah diproses juga pada perkara sajam pada tahun 2014. "Hingga saat ini kami masih mengejar pelaku," katanya.
 
Kasus ini sendiri sempat memantik banyak keprihatinan. Psikolog Firdha Yuserina mengatakatan bahwa seringnya terjadi kekerasan anak kepada orang tua itu disebabkan pola asuh orang tua sewaktu dia kecil.
 
“Mungkin sewaku kecil ibu atau bapaknya sering menggunakan kekerasan dalam rumah tangga, jadi dia belajar untuk menyelesaikan masalah dengan kekerasan,” jelas Firdha yang juga seorang dosen ini.
 
Dia juga menambahkan sebenarnya banyak faktor lainnya sehingga anak itu tega menganiaya ibunya sendiri, selain faktor pola asuh bisa juga gara-gara ada gangguan kepribadian atau gangguan jiwa.
 
“Orang dengan kepribadian ganda atau orang dengan gangguan Skizofrenia, dia tidak akan sadar melakukan kekerasan terhadap orang terdekatnya,” tambahnya. (R03/Jpnn)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index