Semrawut dan Ganggu Lalin

Dewan Minta Pedagang Pasar Lumpur Kuansing Dipindahkan ke PTBM

Dewan Minta Pedagang Pasar Lumpur Kuansing Dipindahkan ke PTBM
TELUK KUANTAN (RAIUSKY.COM) - Kalangan dewan akhirnya bersuara kembali melihat kondisi lingkungan  pasar Rakyat yang kian semrawut akibat relokasi pedagang pasar Lumpur yang tidak berjalan baik. 
 
Pasalnya jalan-jalan disekitar pasar Rakyat menjadi lokasi berjualan pedagang. Pedagang bahkan memenuhi badan jalan hingga ke banguna Lapas dan jalan depan Terminal. Selain semrawut juga menganggu arus lalulintas.
 
Kondisi semrawut tidak hanya dirasakan masyarakat dan pembeli namun juga pengendara yang lewat dijalan-jalan sekitar pasar Rakyat terutama pada hari Rabu dan Minggu.
 
Melihat kondisi ini anggota DPRD Kuansing, Musliadi menyarankan pedagang direlokasi ke pasar tradisional berbasis modern yang lebih luas dan representatif. Apalagi pedagang pasar Lumput juga tidak keberatan pindah ke pasar baru tersebut.
 
"Tadi sempat melihat kondisi dilapangan memang semrawut. Tentu masyarakat tidak nyaman melihatnya apalagi pengendara yang melintas  juga terganggu. Lapak-lapak pedagang juga sudah dibangun dibadan jalan" ujarnya Rabu (26/4/2017).
 
Menurutnya jika kondisi pasar semrawut dan berjualan dijalan terus akan menimbulkan masalah lain. Karena pedagang daging, ikan dan ayam sayur mayur dan barang harian serta warung makan dan minuman  berjualan dibadan jalan. Nantinya limbah-limbah tersebut akan menimbulkan bau tidak sedap yang tumpah dibadan jalan.
 
"Kita minta direlokasi saja ke pasar tradisional berbasis modern (PTBM) jika Pemkab ingin menata lahan pasar Lumpur yang ada saat ini. Yang menjadi pertanyaan Kita memang lahan pasar Lumpur sekarang mau dibangun apa sehingga relokasi pedagang harus dilakukan secepatnya, kecuali sudah ada proyek pembangunan yang akan segera dilaksanakan," cetusnya.
 
Lanjut pria yang akrab disapa Cak Mus ini, untuk penggunaan pasar tradisional berbasis modern Pemkab dapat meminta pendapat hukum dan pendampingan dari kejaksaan Negeri Kuansing.
 
"Saya kira pasti mereka memberikan solusi walaupun belum ada serah terima asset tersebut. Ini demi kemaslahatan bersama baik Pemkab, pedagang dan masyarakat akibat relokasi pedagang yang masih menimbulkan masalah seperti kesemrawutan dan penggunaan badan jalan untuk berdagang. Kalau pedagang tertampung dalam pasar Rakyat dan tak meluber ke jalanan tak apalah," ujarnya.
 
Cak Mus mendukung upaya Pemkab memfungsikan pasar Rakyat. Namun melihat realita yang ada, konsep Pasar Rakyat perlu diubah menjadi pasar modern. 
 
"Disana dikhususkan untuk pakaian, permainan, restoran bahkan toko-toko modern seperti Alfamart dan Indomaret daripada mereka mendirikan diluar. Namun pasar Rakyat dilengkap fasilitas penunjang yang menarik seperti eskalator dan pendingin udara sehingga menjadi nyaman,sementara pedagang tradisional di pasar tradisional berbasis modern,pedagang tradisional dan pembeli biasa dan nyaman berjualan dan berbelanja di pasar yang lapang dan tidak naik tangga dan sekali keliling mereka sudah dapat barang harian khusunya bahan dapur," tutupnya. (R12/Kt)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index