PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Danlanud Roesmin Nurjadin (RSN) Marsma Henri Alfiandi sebut pihak TNI-AU dukung usaha rencana Pemerintah Provinsi Riau ingin menjadi embarkasi haji.
Karena, dengan terwujudnya rencana embarkasi haji tersebut, berarti panjang run way yang saat ini masih 2600 meter dengan fungsional 2400 meter terus dioptimalkan lagi panjangnya.
Pasalnya, TNI AU juga memiliki kepentingan untuk keselamatan penerbangan pesawat tempurnya, khususnya F-16. Pasalnya dengan kondisi panjang run way saat ini, F-16 yang merupakan salah satu jenis pesawat tempur tulang punggung Indonesia dalam melawan ancaman asing tersebut masih terbatas membawa beban persenjataan dan bahan bakar karena pendeknya landasan.
"Kita sangat dukung itu," kata Danlanud, Kamis (27/4/17).
Pada hal papar Danlanud, pesawat tempur F-16 memiliki misi penting dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya di wilayah barat. F-16 juga selalu melakukan misi pemantauan hingga ke Pulau Natuna yang letaknya berdekatan di Laut China Selatan.
Artinya dengan misi sejauh itu, F-16 wajib full bahan bakar dan lengkap persenjataan. Namun karena panjang landasan di bandara Sultan Syarif Kasim II terbatas maka persenjataan yang digendong pun terpaksa dikurangi.
"Kita tetap bisa airbone cuma tak bisa membawa beban berat. Kita harapkan take off dari sini full konfigurasi, full minyak langsung bisa terbang ke Natuna," papar Danlanud.
Lebih lanjut, Henri juga menceritakan soal keinginan Riau ingin menjadi embarkasi haji ini juga mendapat dukungan dari Panglima TNI Gatot Nurmantyo disela-sela kunjungannya ke Lanud RSN tadi pagi. (R06)
Listrik Indonesia
